KABARPAPUA.CO, Serui– Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen bersama Perum Bulog Serui menggelar rapat koordinasi, sosialisasi, serta pemeriksaan fisik kualitas dan kuantitas Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) pada Jumat, 14 November 2025, di ruang rapat Bulog Serui.
Kegiatan bertujuan meningkatkan pemahaman seluruh pihak mengenai tata kelola CPPD agar pelaksanaannya berjalan efektif, transparan, dan tepat sasaran, terutama mengingat karakteristik Yapen sebagai daerah kepulauan. Sosialisasi merujuk pada regulasi Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 30 Tahun 2023 tentang Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah untuk Penanggulangan Bencana dan Keadaan Darurat, serta Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen Nomor 4 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan CPPD.
Staf Ahli Bupati, Edi N. Mudumi, yang membacakan sambutan Bupati, menekankan cadangan pangan adalah instrumen penting untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan serta menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi secara berkelanjutan, khususnya saat situasi darurat.

Foto: Ainun Faathirjal/KabarPapua.co
“Karakteristik Kepulauan Yapen sebagai daerah kepulauan memerlukan strategi khusus dalam memperkuat sistem cadangan pangan. Kami harapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga momentum memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Yapen yang tangguh pangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Serui, Firmansyah, melaporkan bahwa stok beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Yapen saat ini mencapai 1.500 ton. Ia memastikan ketersediaan beras Bulog Serui aman hingga Desember 2025 bahkan Januari tahun depan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Yapen, Jeffry Max Boy Manderi, menambahkan CPPD akan mempercepat penyaluran bantuan saat bencana, penanganan stunting, dan pengendalian inflasi tanpa harus menunggu persetujuan pusat.
Terkait harga, meskipun harga beras premium di Yapen sedikit di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), hal ini masih dapat ditoleransi mengingat ongkos distribusi ke wilayah kepulauan.
“HET beras medium Rp15.500 dan beras premium Rp15.800. Namun di Yapen, harga beras premium berada di kisaran Rp16.000 dan masih ditoleransi dengan mempertimbangkan ongkos distribusi dari daerah asal,” katanya. *** (Ainun Faathirjal)




















