KABARPAPUA.CO, Serui – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Yapen menggelar pelatihan kerajinan anyaman noken, ukiran, dan cenderamata bagi pelaku usaha mikro.
Kegiatan ini dibuka secara resmi Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Yapen Roi Palunga, di Aula Hotel Fardan, Kelurahan Anotourei, Serui, Selasa, 4 November 2025. Pelatihan ini selama empat hari, 4-7 November 2025 dengan menghadirkan instruktur Martha Ohee.
Dalam sambutannya, Wabup Kepulauan Yapen Roi Palunga, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dan apresiasi kepada Disperindag Yapen yang telah berinisiatif melaksanakan pelatihan kerajinan lokal.
“Pelatihan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan, mendorong pendapatan melalui hasil kerajinan, melestarikan budaya lokal, serta menumbuhkan kreativitas dan inovasi pelaku industri kecil menengah di daerah,” ujar Roi.
Roi berharap, para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu dan mengembangkan kemampuan sehingga produk kerajinan dari Yapen memiliki nilai jual tinggi dan mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.
“Jangan berhenti hanya di pelatihan ini saja. Teruslah berinovasi dan berkreasi agar hasil karya kita bisa dikenal luas dan menjadi kebanggaan daerah,” tambahnya.
Wakil Ketua III DPRK Kepulauan Yapen, Bernard Erik Worumi, turut hadir dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai, pelatihan ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat.
Ia berharap para peserta sungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini dan menerapkan ilmunya untuk meningkatkan penghasilan rumah tangga.
“Ke depan, saat Kabupaten Kepulauan Yapen menjadi tuan rumah Pesparawi 2027, masyarakat bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk mempromosikan hasil kerajinan lokal kepada tamu dari berbagai daerah,” tambahnya.
Bernard juga menegaskan komitmen DPRK untuk terus mendukung kegiatan pengembangan ekonomi kreatif melalui dana otonomi khusus (otsus) tahun 2026 dan 2027. Ia bahkan mendorong agar pemerintah daerah menyiapkan los pasar khusus untuk menjual hasil kerajinan tangan masyarakat Yapen.
Plt Kepala Disperindag Kepulauan Yapen, Alwi Masse menjelaskan, pelatihan ini diikuti 32 peserta yang terbagi dalam tiga kelompok: ukiran kayu, anyaman noken, dan cenderamata. Peserta berasal dari pelaku UMKM dan ibu-ibu PKK dari Distrik Angkaisera, Yapen Selatan, dan Anotourei.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat serta mendorong pengembangan usaha mikro berbasis potensi lokal,” kata Alwi Masse.
Alwi menjelaskan, selain menambah keterampilan, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat, melestarikan budaya, dan menumbuhkan inovasi dalam menghasilkan produk kerajinan unggulan.
Alwi juga mengatakan, pelatihan kerajinan ini dibiayai melalui dana otsus tahun anggaran 2025. “Kami harap, hasil kegiatan ini dapat menciptakan pelaku usaha kreatif baru dan memperkuat ekonomi berbasis budaya di Kabupaten Kepulauan Yapen,” katanya. ***(Ainun Faathirjal)




















