Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR JAYAPURA · 20 Feb 2025 11:39 WIT

OJK Papua : Literasi Kurang, Masih Banyak Tertipu Investasi Bodong


					Pj. Bupati Jayapura Semuel Siriwa didampingi Kadis Diskominfo Gustaf Griapon, menyerahkan cinderamata kepada Kepala OJK Papua, Fatwa Aulia di Aula Lantai II Kantor Bupati Gunung Merah, Sentani. (Foto dok: jayapurakab.go.id) Perbesar

Pj. Bupati Jayapura Semuel Siriwa didampingi Kadis Diskominfo Gustaf Griapon, menyerahkan cinderamata kepada Kepala OJK Papua, Fatwa Aulia di Aula Lantai II Kantor Bupati Gunung Merah, Sentani. (Foto dok: jayapurakab.go.id)

KABARPAPUA. CO, Jayapura – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua menyebutkan umumnya masyarakat di Indonesia dan khususnya di Papua sudah mengakses produk jasa keuangan, tapi tidak sedikit yang tertipu investasi bodong karena masih rendahnya literasi keuangan terhadap produk jasa keuangan.

Disampaikan, Kepala OJK Papua Fatwa Aulia dihadapan peserta sosialisasi dan edukasi membangun masyarakat cerdas finansial yang diikuti sejumlah ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Jayapura perwakilan dari masing-masing OPD, di Aula Lantai II Kantor Bupati Gunung Merah, Sentani, Kamis, 20 Februari 2025.

Fatwa Aulia menyampaikan, dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024 diketahui indeks literasi keuangan sebesar 65,43 persen sedangkan inklusi keuangan capai 75,02 persen, data tersebut menunjukkan masyarakat Indonesia sudah cukup memiliki akses keuangan.

“Tetapi tingkat literasinya masih rendah dan masih belum paham, jadi untuk itulah kami gencarkan sosialisasi mengenai literasi keuangan agar masyarakat paham produk keuangan aman dan legal,” jelasnya.

Masih rendahnya literasi keuangan terhadap produk jasa keuangan masyarakat mudah dimanfaatkan oleh oknum tertentu, akibatnya tidak sedikit masyarakat terjerumus produk jasa keuangan  ilegal atau bodong.

“Dalam suatu literatur disebutkan bahwa ada tiga tingkatan literasi keuangan, basic money manajemen, merencanakan keuangan dan investasi,” terangnya.

Kata Fatwa Aulia, sebagai ASN dan profesional pegawai, sudah seharusnya berada di tingkat tiga yang sudah paham investasi produktif seperti pasar modal dan asuransi.

“Harus terus mengasah diri ikut kegiatan literasi seperti saham, reksa dana, supaya dapat waspada terhadap segala bentuk program keuangan ilegal dan investasi ilegal yang kian marak di masyarakat,” paparnya. ***(jayapurakab.go.id)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Yusuf Yambe Yabdi Dilantik Jadi Plt Sekda Kabupaten Jayapura

3 October 2025 - 20:07 WIT

Pemkab Jayapura Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

1 October 2025 - 19:58 WIT

Pengembangan Kakao dan Padi Jadi Komoditas Prioritas di Kabupaten Jayapura

30 September 2025 - 22:52 WIT

Pemkab Jayapura Minta Masyarakat Perlu Waspadai Aksi Kriminalitas

30 September 2025 - 21:40 WIT

Kolaborasi Pemkab Jayapura- TNI AU Silas Papare Wujudkan Pangan Murah

27 September 2025 - 15:08 WIT

Bupati Berkantor di Dinas Kesehatan Jayapura

25 September 2025 - 21:58 WIT

Trending di KABAR JAYAPURA