KABARPAPUA.CO, Serui – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen terus menggenjot penurunan angka stunting atau tengkes hingga pelosok daerah pada awal tahun 2024.
Salah satu caranya dengan Pemberian Makanan Tambahan atau PMT di wilayah Distrik Windesi. PMT menyasar balita stunting dan yang mengalami kekurangan gizi.
Pemberian PMT menjadi program prioritas Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Welliam Manderi. Program ini selaras dengan program nasional dalam upaya menekan dan mencapai target 14 persen stunting pada 2024.
Adapun pemberian PMT berupa bahan makanan lokal sebagai solusi dalam membantu penanganan stunting. Makanan lokal tersebut meliputi ikan laut, sayur kelor, serta buah-buahan.
Pantauan Kabar Papua.co, kondisi anak stunting di Distrik Windesi mengalami penurunan dengan jumlah 2 anak stunting dan 1 gizi kurang di Kampung Asai. Puskesmas Windesi sendiri memiliki 39 perawat dan 4 petugas dari program Nusantara Sehat Kemenkes RI.
Genjot Sosialisasi Pola Makan dan Hidup Sehat
Penjabat Bupati Yapen, Welliam Manderi mengatakan, kunjungan ini merupakan perdana di Distrik Windesi. Selain meninjau Puskesmas, dirinya juga memberikan PMT dan vitamin dalam mengentaskan stunting.
Ia berharap anak-anak di Distrik Windesi dapat segera terbebas dari stunting. “Saya berpesan untuk terus memberikan sosialisasi tentang tata hidup sehat dan pola makan kepada masyarakat,” ucapnya, Sabtu 6 Januari 2024.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Windesi, Agnes Sanggemi sangat bersyukur atas perhatian pemerintah daerah terhadap pelayanan kesehatan di Pantai Utara di Distrik Windesi.
Agnes meyakini pemberian makanan bergizi dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. “Masyarakat senang serta mendukung pemberian makanan tambahan. Ini menjadi ilmu dan pemahaman baru juga untuk masyarakat,” ujarnya.
Ia pun memastikan akan memacu pemberian makanan tambahan selama 90 hari untuk mengatasi stunting dan gizi buruk di wilayahnya. “Kami akan lakukan pemantauan melalui pengukuran dan penimbangan, terkhusus anak sebelum memasuki umur 2 tahun,” katanya. *** (Ainun Faathirjal)