Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR KOTA JAYAPURA · 19 Sep 2025 08:15 WIT

Lestarikan Bahasa Daerah, Pemkot Jayapura Gelar FTBI Tahun 2025


					Salah satu peserta dalam Festival Tunas Bahasa Ibu yang diselenggarakan Pemkot Jayapura. (KabarPapua.co/Natalya Yoku) Perbesar

Salah satu peserta dalam Festival Tunas Bahasa Ibu yang diselenggarakan Pemkot Jayapura. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura mendorong generasi muda untuk terus melestarikan bahasa daerah melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025.

Ratusan pelajar tingkat SD hingga SMA se-Kota Jayapura antusias mengikuti gelaran FTBI Tahun 2025 dalam berbagai kategori yang dilombakan, Kamis, 18 September 2025.

FTBI Tahun 2025, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura dibuka secara resmi Pelaksana Tugas (Plt) Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, Evert Nicolas Merauje di Suni Hotel Abepura, Kota Jayapura, Papua.

Evert menyebut, FTBI Tahun 2025 ini merupakan langkah konkret untuk melestarikan dan merevitalisasi bahasa daerah yang mulai terancam punah.

“Festival ini sebuah gerakan merawat bahasa ibu yang hidup di tengah masyarakat kita, khususnya di Port Numbay, Kota Jayapura. Bahasa ibu bukan hanya alat komunikasi, tapi identitas, jati diri, dan warisan yang diwariskan para leluhur,” jelasnya.

Menurut Evert, tantangan serius dari globalisasi, teknologi, serta dominasi bahasa nasional dan internasional, telah membuat bahasa-bahasa lokal jarang digunakan, bahkan tidak lagi dipahami oleh generasi muda saat ini.

“Atas dasar itulah, Pemkot Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura menginisiasi kegiatan FTBI Tahun 2025 ini,” ujarnya.

Untuk itu, Evert berharap festival ini dapat mendorong generasi muda untuk bangga dan terus menggunakan bahasa ibu, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

“Selain itu, festival ini diharapkan dapat memperkuat peran semua pihak dalam menjaga bahasa sebagai bagian dari identitas dan budaya,” terang Evert.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Rocky Bebena menjelaskan, latar belakang kegiatan dilaksanakan karena kondisi bahasa daerah yang semakin terancam punah.

“Suatu bahasa dikatakan terancam apabila semakin sedikit masyarakat yang menggunakannya,” kata Rocky dalam laporan kegiatan.

Rocky menambahkan FTBI Tahun 2025 ini melibatkan ratusan peserta yang terdiri siswa SD, SMP dan SMA yang bertujuan mendorong generasi muda agar mahir dan bangga berbahasa ibu di Kota Jayapura.

Lestarikan bahasa daerah, Pemkot Jayapura menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2025 di Kota Jayapura. (Kabar Papua.co/Natalya Yoku)

Rocky menambahkan ada beberapa kategori yang dilombakan, bagi peserta tingkat SD ada kategori lomba pidato, mendongeng, dan pembacaan puisi. Sementara siswa SMP dan SMA berkompetisi dalam membaca tulisan, bernyanyi tunggal, dan stand-up comedy yang masing masing menggunakan bahasa ibu.

“Semua akan menggunakan bahasa daerah yakni bahasa ibu (bahasa daerah) seperti Skow, Nafri, Kayu Batu, Kayu Pulo, dan Sentani,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, total peserta ada 120 anak yang berpartisipasi, dengan 20 anak di setiap kategori. Para peserta terbaik akan mendapatkan apresiasi dari Pemkot Jayapura berupa hadiah, dana pembinaan, dan sertifikat.

“Juara pertama juga akan mendapatkan kesempatan untuk mewakili Kota Jayapura, dalam lomba serupa di tingkat provinsi,” ungkapnya.

Untuk penilaian, pihaknya melibatkan juri yang kompeten seperti budayawan, penulis, akademisi, dan staf khusus dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya revitalisasi bahasa daerah,” terang Rocky.

Ketua Panitia FTBI Tahun 2025, Grace Linda Yoku Meraudje mengatakan, pelajaran penggunaan bahasa ibu di beberapa sekolah telah dilakukan melalui Muatan Lokal (Mulok).

“Tentunya mereka para pelajar ini belajar diawali dengan bahasa sehari-hari yang sederhana,” katanya kepada awak media.

Grace menyebut, antusias pelajar SD pada tahun ini lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni untuk kategori pembacaan puisi.

Diharapakan melalui FTBI Tahun 2025 ini, kata Grace, semua pihak dapat menjaga agar bahasa ibu jangan sampai punah.

“Karena untuk semua bahasa ibu di Kota Jayapura ini, termasuk salah satu daerah yang bahasa ibunya sudah mulai terancam punah,” katanya. 

Untuk itu, kata Grace, pihaknya berusaha melalui semua lini baik, sekolah kampung, khusus generasi pemilik bahasa tapi juga untuk semua orang Indonesia yang tinggal di Kota Jayapura mari bersama belajar bahasa ibu dan melestarikannya. ***(Natalya Yoku)

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Wali Kota Jayapura: Besok, Jalan Ringroad Sudah Bisa Digunakan

27 November 2025 - 23:16 WIT

Bantuan Tunai Kesra Cair! Penerima Manfaat di Kota Jayapura Terima Rp900 Ribu

27 November 2025 - 22:00 WIT

Wakil Wali Kota Jayapura Ingatkan ASN Tak Lukai Hati Rakyat

25 November 2025 - 05:08 WIT

Pemkot Jayapura Gelar Orientasi Keamanan Pangan dan Standar Gizi bagi SPPG 

22 November 2025 - 01:01 WIT

Wakil Wali Kota Jayapura: Otsus Harus Berdampak Nyata bagi Kesejahteraan OAP

22 November 2025 - 00:46 WIT

Kerjasama Unhas, Pemkot Jayapura Kembangkan Potensi Pertanian dan Perikanan

6 November 2025 - 00:57 WIT

Trending di KABAR KOTA JAYAPURA