KABARPAPUA.CO, Merauke – Kantor Telkom Merauke digeruduk Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kabupaten Merauke. Aksi protes dilakukan karena terjadinya penurunan kualitas jaringan internet di wilayah Merauke dan sekitarnya sejak 4 hari lalu.
Aksi protes pada Kamis 21 Agustus 2025, dikawal oleh Kepolisian Resor (Polres) Merauke bersama Satuan Brimob Yon D Pelopor Merauke. Terlihat juga pengawalan kendaraan huru hara dari kepolisian setempat.
Massa aksi yang semula berkumpul di halaman Kantor Telkom Merauke kemudian diarahkan keluar oleh polisi, sehingga massa bergeser ke pertigaan Jalan Postel–Misi dan sebagian menuju ke pertigaan kantor pos.
Dalam aksi tersebut sempat terjadi kericuhan, warga melempari kantor Telkom Merauke dengan batu, kayu dan botol kaca. Massa juga membakar ban bekas. Aksi ini menyebabkan 3 personel kepolisian mengalami luka, yakni IPTU Abdul Majid, Aipda Jufri, dan Aiptu Jumali. Polres Merauke tetap mengantisipasi potensi lanjutan aksi massa, termasuk ancaman terhadap kantor Telkom, guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Merauke.

Foto: Humas Polda Papua
Dalam aksi tersebut terdapat 6 poin tuntutan, yakni:
- Pemulihan jaringan internet maksimal tiga hari
- Pertanggungjawaban PT Telkom terkait kabel optik sesuai janji pada tahun 2023
- Transparansi penggunaan APBN untuk Telkom.
- Pengembalian kompensasi kuota internet dan IndiHome
- Audit forensik PT Telkom difasilitasi Polres Merauke
- Pemecatan Kepala PT Telkom wilayah Papua.
General Manager PT. Telkom Papua, Anthonius Joko Sritomo dihadapan massa menjelaskan pemulihan jaringan internet dalam tiga hari tidak memungkinkan untuk dilakukan.
“Telkom berkomitmen melakukan backup jaringan di 4 titik strategis, yaitu di Kantor Kominfo Kabupaten Merauke, area Kantor Bupati Merauke, pangkalan ojek depan Kodim, dan kawasan Libra,” katanya. *** (Katharina)




















