KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Tenaga kesehatan (nakes) dan kader posyandu di Kota Jayapura mendapatkan pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Yayasan Gapai Harapan Papua bersama Unicef.
Program pelatihan PMT dilakukan dengan dukungan pendanaan dari China International Development Cooperation Agency (CIDCA). Pelatihan dilakukan pada salah satu hotel di Kota Jayapura, mulai 20-23 Agustus 2025 yang dibuka oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Juliana Napitupulu.
Dirinya menyampaikan, pemberian pelayanan PMT akan dilakukan pada 9 posyandu di Kota Jayapura. “Kami mengapresiasi program pelatihan pelayanan PMT yang dilakukan Gapai Papua bersama Unicef, yang juga bisa berdampak pada penurunan angka stunting di Kota Jayapura,” jelasnya.
Dia menjelaskan pelayanan posyadu berada di bawah tanggung jawab puskesmas, sehingga dinkes tetap menekankan kepada puskesmas untuk mengajak ibu hamil dan juga orang tua yang memiliki anak-anak di bawah lima tahun untuk rutin datang ke posyandu atau datang ke puskesmas dalam memeriksakan kesehatannya.
“Artinya, jika para orang tua yang memiliki anak-anak ataupun ibu hamil tak sempat ke posyandu, maka bisa memeriksakan kesehatan di puskesmas,” jelasnya, Rabu 20 Agustus 2025.
Sementara itu, Manager Program Gizi Yayasan Gapai Harapan Papua. Savira Ulia menjelaskan pelatihan bertujuan memberikan pemahaman kebijakan dan pedoman pelaksanaan program PMT dalam meningkatkan keterampilan fasilitator manajemen operasional dapur komunitas, mulai perencanaan menu, pengadaan bahan, proses masak, distribusi.
“Termasuk memperkuat kemampuan fasilitator dalam menerapkan keamanan pangan dan kebersihan. Menyepakati ketentuan dan pelaksanaan program PMT dengan dapur komunitas dalam persiapan hingga proses pelaksanaan di masyarakat sebagai program percontohan,” jelasnya.
Vira bilang, program menyebar pada 9 puskesmas di Kota Jayapura dengan sasaran ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (Bumil Kek) dan balita.
“Nantinya, pemodelan ini dilaksanakan di dapur komunitas. Untuk titik dapurnya masih dalam meeting kami (dipestakan) dan diharapkan titik-titik lokasinya berada di posyandu, kantor distrik atau tempat ibadah di lingkungan sekitar,” jelasnya.
Tak hanya itu saja, dalam pelaksanaanya akan didorong pemberdayaan masyarakat agar terlibat aktif dalam mendukung pemodelan pemberian makanan tambahan. “PMT tak menggantikan makanan harian. PMT juga diharapkan dapat menekan angka stunting sejak dini,” jelasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, fasilitator nasional PMT, perwakilan UNICEF Indonesia, perwakilan Yayasan Gapai Harapan Papua, tenaga kesehatan dari 9 puskesmas di Kota Jayapura. *** (Katharina)




















