KABARPAPUA.CO, Kaimana – Sebanyak tiga kampung di Kabupaten Kaimana mendapatkan bantuan beras dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat, dalam program Pengelolaan dan Keseimbangan Cadangan Pangan Provinsi Papua Barat Tahun 2025.
Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat, Lasarus Ullo di Balai Kampung Trikora, pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Dalam kesempatan ini, Lasarus menyebut, jika bantuan beras ini ditujukan kepada masyarakat yang perekonomiannya sulit dan kurang mampu.
Diharapkan, bantuan ini nantinya dapat memicu semangat masyarakat setempat untuk melakukan usaha budidaya pertanian seperti menanam padi, petatas, keladi, jagung dan sebagainya.
Untuk Kabupaten Kaimana, kata Lasarus, ada sebanyak 7.780 kilogram atau 7,7 ton lebih beras yang disalurkan untuk tiga kampung, yakni: Kampung Trikora, Kampung Marsi dan Kampung Sisir.
Menurut Lasarus, setiap keluarga mendapatkan 20 kilogram beras. Jumlah penerima di Kampung Trikora sebanyak 174 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah beras sebanyak 3.480 kilogram atau 348 sak.
Selanjutnya Kampung Marsi, jumlah penerima sebanyak 115 KK, dengan jumlah beras 2.300 kilogram atau 230 sak. Terus untuk Kampung Sisir, jumlah penerima sebanyak 100 KK, dengan jumlah beras 2.000 kilogram atau 200 sak.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setda Kaimana, Blasius Kilmas dalam sambutannya memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat atas penyaluran bantuan pangan di Kaimana.
Dirinya mengajak masyarakat di Kaimana untuk memanfaatkan lahan dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional yang diprogramkan oleh Presiden Republik Indonesia.
“Saya ingin mengajak kepala kampung agar menggerakkan masyarakatnya untuk membuka lahan pertanian, agar ke depannya masyarakat tidak tergantung hanya kepada beras. Sebab kita memiliki sumber daya alam cukup, seperti, sagu, keladi, ubi, petatas dan sebagainya,” katanya.
Blasius juga meminta kepada dinas terkait di Kabupaten Kaimana agar dalat melakukan survey di lapangan. Sehingga ke depan Kabupaten Kaimana bisa memproduksi beras. ***(Yosias Wambrauw)




















