KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Polresta Jayapura Kota bersama dengan Yayasan Colo Sagu Nusantara menggelar Festival Colo Sagu di Pantai Wisata Hmansaw Distrik Jayapura Selatan, tepatnya di bawah Jembatan Youtefa, pada 26-28 Juni 2025.
Festival Colo Sagu sekaligus meramaikan HUT ke-79 Bhayangkara yang diperingati pada 1 Juli. Festival Colo Sagu mengangkat tema “Potensi Pangan Lokal Menuju Kemandirian” kolaborasi dengan tema Hari Bhayangkara Ke-79 “Polri Untuk Masyarakat”.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen menjelaskan pihaknya sengaja berkolaborasi dengan Yayasan Colo Sagu Nusantara sesuai dengan tema Hari Bhayangkara tahun ini yaitu Polri Untuk Masyarakat.
Untuk itu bersama Colo Sagu pihaknya hendak membangkitkan identitas dan kekuatan pangan lokal di Bumi Cenderawasih yang tujuannya untuk masyarakat asli Papua.
”Sagu merupakan makanan khas dan identitas masyarakat Papua, Sagu harus mampu naik ke panggung utama dan harus dapat berkelanjutan dengan menjadi solusi pangan masa depan,” ungkap AKBP Fredrickus yang juga merupakan pelopor giat Colo Sagu sejak Tahun 2023.
Dalam Festival Colo Sagu akan disuguhkan berbagai kegiatan interaktif dan edukatif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk UMKM yang menyajikan olahan pangan Sagu mulai dari yang original atau tradisional hingga olahan modern.
”Di sana masyarakat bisa mendalami dunia Sagu melalui demi masak inovatif dengan menampilkan olahan Sagu yang dimulai dari resep tradisional turun-temurun, hingga sentuhan modern sesuai zaman masa kini,” kata Kapolresta.
Kapolresta berharap, Festival Colo Sagu dapat jadikan Sagu sebagai bintang di meja makan kontemporer.
“Kiranya tujuan dan harapan Festival ini yakni dapat menampilkan potensi ekonomi dari Sagu dan bisa menginspirasi banyak orang untuk mengkonsumsi Sagu dan terjun langsung untuk budidaya serta pengembangannya,” imbuhnya.
Dalam momen HUT ke-79 Bhayangkara, Polresta Jayapura Kota juga menggelar giat nikah massal dan donor darah pada Jumat 27 Juni 2025. Termasuk senam bersama dan penanaman pohon yang melibatkan masyarakat. ***(Katharina/Siaran Pers)




















