Menu ✖

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PAPUA TENGAH · 15 Dec 2023 22:23 WIT

Konflik Topo Berakhir, 3 Suku Besar di Papua Tengah Sepakat Hidup Rukun


					Tiga suku besar di Papua Tengah sepakat berdamai atas konflik Topo di Kabupaten Nabire, Kamis 14 Desember 2023. (Dok Pemprov Papua Tengah) Perbesar

Tiga suku besar di Papua Tengah sepakat berdamai atas konflik Topo di Kabupaten Nabire, Kamis 14 Desember 2023. (Dok Pemprov Papua Tengah)

KABARPAPUA.CO, Nabire – Tiga suku besar di Papua Tengah sepakat berdamai atas konflik di Topo Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire yang terjadi sejak 5 Juni 2023.

Perdamaian antara Suku Mee, Suku Dani dan Suku Wate berlangsung di aula Mapolres Nabire, Kamis 14 Desember 2023. Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM turun langsung memimpin perdamaian.

Dalam rapat perdamaian yang berlangsung kurang lebih 2 jam, ketiga suku besar yang bertikat bersepakat saling hidup rukun kembali. Adapun berita acara perjanjian perdamaian memiliki 5 poin.

Lima Perjanjian Perdamaian

Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk saat memimpin perdamaian tiga suku besar atas konflik Topo di Kabupaten Nabire, Kamis 14 Desember 2023. (Dok Pemprov Papua Tengah)

Pertama, bersepakat bahwa atas hak ulayat antara Suku Wate dan Suku Mee adalah Bukit Rindu. Kedua, bersepakat bahwa pelepasan atanah adat seluas 1.000 x 3.000 m persegi di Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire merupakan milik dari Ishak Talenggen.

Ketiga, bersepakat bahwa wilayah pendulangan Km 64, Km 74, Km 80 dan Km 86 merupakan tanah milik Suku Mee. Lalu, siapa pun yang ingin beraktivitas mencari kayu atau emas harus mendapat persetujuan dari Suku Mee.

Keempat, bersepakat untuk menerima uang perdamaian sebesar Rp 2,3 miliar yang diperuntukan untuk acara perdamaian sesuai dengan kearifan lokal.

Kelima bersepakat bahwa dengan ditandatanganinya surat perjanjian damai ini, permasalahan Suku Mee, Suku Dani dan Wate selesai.

Gandeng Tangan Bangun Daerah

Tiga suku besar di Papua Tengah sepakat berdamai atas konflik Topo di Kabupaten Nabire, Kamis 14 Desember 2023. (Dok Pemprov Papua Tengah)

Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, S.STP, MM mengatakan, perdamaian menandai tanggap darurat konflik Topo ditutup.

“Kami berharap konflik di Topo tak terulang lagi. Masyarakat bisa kembali hidup rukun dan saling bergandengan tangan untuk membangun daerah ini,” ucapnya.

Anwar Damanik juga menjelaskan soal anggaran Rp 2,3 miliar untuk masyarakat tiga suku. Anggaran tersebut untuk penyelesaian konflik Topo.

“Anggaran itu akan digunakan masing-masing suku untuk melakukan prosesi adat diinternal suku masing-masing,” jelasnya. *** (Sumber: Pemprov Papua Tengah)

Artikel ini telah dibaca 170 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Pemprov Papua Tengah Buka Resmi Seminar Pastoral Konseling di Lingkungan PGGPT

22 May 2025 - 15:14 WIT

TP-PKK Papua Tengah Serahkan Bantuan Penanganan Konflik kepada Masayarakat Intan Jaya

22 May 2025 - 14:55 WIT

HUT ke-75 IGTKI PGRI, Bunda PAUD Sebut Guru TK di Papua Tengah jadi Ujung Tombak

22 May 2025 - 11:33 WIT

Seleksi Paskibraka sebagai Upaya Membina dan Persiapkan Generasi Muda Papua Tengah

21 May 2025 - 20:12 WIT

Pastikan Transparansi PTFI dan Keadilan DBH bagi Papua Tengah, DPD RI akan Gelar RDP

21 May 2025 - 12:15 WIT

Wujudkan Keuangan Inklusif, Pemprov Papua Tengah Gelar Rapat Pleno TPAKD  

20 May 2025 - 15:06 WIT

Trending di KABAR PAPUA TENGAH