Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PUBLIK · 8 Nov 2024 20:44 WIT

Pertamina Dukung Pendidikan Anak Negeri Laha Lewat Program SPP Berbayar Sampah


					Kolase program SPP Berbayar Sampah untuk mendukung pendidikan anak Negeri Laha. (Pertamina) Perbesar

Kolase program SPP Berbayar Sampah untuk mendukung pendidikan anak Negeri Laha. (Pertamina)

KABARPAPUA.COMaluku – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Aviation Fuel Terminal Pattimura telah berhasil mengimplementasikan Program SPP Berbayar Sampah di PAUD Sadar Lingkungan Negeri Laha.

Program ini juga menjadi sebuah langkah inisiatif pertama di Provinsi Maluku untuk membantu keluarga kurang mampu. Dimana biaya pendidikan anak kurang mampu menggunakan sampah.

“Hal ini tercipta sebagai upaya kami mendukung pendidikan inklusif serta pelestarian lingkungan. Ini menjadi model pembelajaran berbasis lingkungan di Maluku,” tutur Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, dari Program SPP Berbayar Sampah telah banyak membantu lebih dari 240 anak. Mereka berasal dari kelompok ekonomi rentan mendapatkan akses pendidikan di PAUD Sadar Lingkungan.

Hingga saat ini, program ini telah mengumpulkan total 3.600 kg sampah. Sampah ini terdiri dari plastik, logam dan kertas yang dikelola melalui Bank Sampah Bumi Lestari Maluku Mekar Laha.

Hasil dari penukaran sampah tersebut telah menutupi hingga 80 persen biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu. Program ini sekaligus mengurangi sampah di Negeri Laha secara signifikan.

“Kami bersama PAUD Sadar Lingkungan sangat mendukung pencapaian Kota Layak Anak di Ambon yang juga menerapkan Kurikulum Merdeka Lingkungan. Sebuah pembaruan dari kurikulum sadar lingkungan pertama di Tingkat Nasional,” kata Edi.

Menurut Edi, Kurikulum ini menekankan edukasi praktis tentang pengelolaan sampah dan konservasi lingkungan. Edukasi melalui kegiatan seperti Sedekah Sampah, Recycle Creative Day. Kemudian pembelajaran zero-waste tanpa tempat sampah, membentuk generasi muda yang peduli lingkungan sejak dini.

PAUD Sadar Lingkungan juga memiliki program pengolahan low-value plastic waste menjadi ecobrick. Aktivitas ini dilakukan dengan bimbingan guru bersertifikasi internasional dari Global Ecobrick Alliance yang pertama di wilayah Papua dan Maluku.

Program ini menjadikan PAUD ini pionir dalam pelatihan ecobrick bersertifikasi. Ecobrick yang dihasilkan memenuhi standar global dan memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat.

Salah satu inovasi dari CSR AFT Pattimura adalah sepeda cacah OPLAS452. Sepeda dirancang untuk memproses sampah plastik menjadi bahan yang lebih mudah dikelola. Utamanya, segel bridger dari limbah operasional yang kemudian diolah menjadi ecobrick.

Alat ini mengusung konsep “Recycle With Bicycle,” yang unik karena memanfaatkan tenaga pedal sepeda. Tenaga pedal untuk mencacah plastik tanpa menggunakan mesin otomatis, menjaga tanggung jawab pengelolaan sampah tetap di tangan manusia.

“Tentu ini menjadi inovasi pertama di lingkungan AFT Pattimura dan kami rancang untuk mendukung program pengolahan sampah di PAUD Sadar Lingkungan,” ujar Edi.

Dengan adanya pendekatan manual yang ramah lingkungan, kata Edi, dapat memungkinkan komunitas setempat berpartisipasi langsung dalam mengurangi sampah plastik tanpa ketergantungan pada listrik atau mesin berteknologi tinggi.

Pertamina berharap program di PAUD Sadar Lingkungan dapat memberikan kontribusi berkelanjutan bagi pendidikan inklusif. Kemudian juga peningkatan kesadaran lingkungan di Negeri Laha, serta mendukung kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan di Kota Ambon.

“Ya, semoga dari apa yang telah kita upayakan ini dapat meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan pendidikan anak-anak serta masyarakat disini,” harapnya.*** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Wamendagri Ribka: Makan Bergizi Gratis Dimulai 2 Januari 2025

23 November 2024 - 18:50 WIT

Youth Economic Summit 2024 Dorong Kaum Muda Berinovasi untuk Ekonomi Hijau

22 November 2024 - 18:59 WIT

Pengelola Hotel di Papua Wajib Laporkan Tamu WNA ke Imigrasi, Ini Tujuannya

20 November 2024 - 20:53 WIT

Tokoh Adat Ajak Warga Papua Jaga Kedamaian Sambut Desember

20 November 2024 - 18:36 WIT

Kala John Rettob Bantu Perabot Gereja Keakwa: Ada Sejarah Hubungan Emosional

19 November 2024 - 19:34 WIT

Posyandu dan Puskesmas, Garda Terdepan Pencegahan Stunting

18 November 2024 - 22:46 WIT

Trending di PUBLIK