KABARPAPUA.CO, Sugapa – Polda Papua melalui Polres Intan Jaya melakukan pengamanan intensif di sejumlah titik dalam rangkaian kampanye calon bupati nomor urut 1.
Kampanye berlangsung di lapangan Yokatapa, Sugapa Intan Jaya, Jumat 1 November 2024. Kampanye ini menarik perhatian masyarakat setempat yang antusias mengikuti jalannya acara.
Kapolres Intan Jaya, Kompol Dr. Subekti Wibowo, SH, M.Si, menyatakan bahwa Polres Intan Jaya menurunkan personel untuk memastikan situasi aman dan terkendali.
“Kami mengerahkan anggota di sejumlah titik strategis agar masyarakat dapat mengikuti kampanye dengan tenang dan nyaman,” jelas Subekti.
Menurutnya, pengamanan ini adalah bentuk pelayanan kepada masyarakat agar kegiatan demokrasi berlangsung tertib. Sebagai pelindung masyarakat, Polres Intan Jaya siap memberikan pengamanan maksimal untuk semua kegiatan kampanye selama Pilkada.
“Kami mengajak masyarakat untuk mendukung proses demokrasi ini dengan penuh kedamaian,” ujarnya.
Polres Intan Jaya tetap menyiagakan personelnya guna melakukan pengamanan baik dalam bentuk pengamanan terbuka maupun tertutup. Pengamanan dilakukan sampai dengan hari pemungutan suara pada 27 November 2024.
“Pilkada 2024 merupakan momen yang sangat penting. Dimana diperlukan keterlibatan aparat keamanan dalam mengawal dan mengamankan pentahapan penyelenggaraan yang penuh dengan hiruk pikuk Pilkada 2024,” katanya
Subekti bilang, situasi kerawanan sewaktu-waktu dapat meningkat dan berpengaruh terhadap stabilitas keamanan dan ketertiban pada setiap tahapan. Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Intan Jaya agar saling menjaga situasi yang aman dan kondusif.
Ia juga meminta masyarakat berperan aktif dalam proses demokrasi ini tanpa rasa khawatir. Hal ini agar sehingga setiap tahapan Pilkada 2024 dapat berjalan dengan aman dan lancar.
“Pimpinan mengharapkan selaku aparat Kepolisian kita tetap menjaga netralitas selama berlangsungnya pentahapan Pilkada 2024. Dilarang keras kita melibatkan diri dalam politik praktis ataupun ikut-ikutan berpolitik. Karena akan berdampak negatif dan merusak nama baik Institusi Polri,” tekannya. *** (Adv/Polda Papua)