KABARPAPUA.CO, Serui – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Yapen melatih 40 pengelola desa wisata agar lebih profesional dalam memberikan pelayanan.
Langkah ini menyusul Kepulauan Yapen merupakan pulau panjang yang memiliki potensi kekayaan alam yang indah dan berharga. InI terbukti lewat peninggalan sejarah, tradisi dan budaya serta potensi emas biru dan hijau yang berlimpah.
Pelatihan pengelolaan desa wisata menjadi sarana untuk membantu peningkatan kualitas pariwisata. Salah satunya pelaku usaha agar dapat mampu memberikan pengalaman terbaik dan berkualitas kepada wisatawan.
Pelatihan berlangsung di Hotel Merpati Serui, Kamis 10 Oktober 2024. Penjabat Bupati Suzana Dewijana Wanggai membuka resmi pelatihan tersebut. Turut hadir, Deputi Destinasi Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rudolf Yarangga.
Kadis Pariwisata Kepulauan Yapen, Nikolas Imbiri, menjelaskan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan potensi pengelolaan desa wisata agar lebih profesional.
Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari dengan pendanaan berasal dari DAK Nonfisik 2024. Pelatihan dengan penyajian materi 50 persen di ruangan, diskusi dan evaluasi hasil 25 persen.
“Sisanya akan dilakukan visit atau kunjungan wisata ke lokus Desa Wisata kita yaitu Desa Bairei di Distrik Kepulauan Ambai,” kata Nikolas.
Ia menjelaskan pada tahapan diskusi akan dilakaukan pembuatan akun bagi lokasi wisata yang belum memiliki akun media Sosial. Pembuatan akun ini merupakan salah satu program dari Kementrian Pariwisata agar mudah dipantau perkembangan pengelolaan wisatanya.
Disisi lain juga sebagai sarana untuk mempromosikan potensi wisata, mulai dari wisata alam dan budaya. Selain itu daya tarik wisata buatan dari masing-masing daerah pelaku usaha pariwisata.
“Para peserta pelatihan ini berasal dari Distrik Raimbawi, Distrik Kepulauan Ambai, Distrik Angkaisera, Distrik Yapen Selatan, Distrik Anotaurei dan Distrik Kosiwo,” kata Nikolas menambahkan.
Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Suzana D. Wanggai mengapresiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang membantu pengembangan daerah wisata di Yapen.
Menurut dia, bantuan ini sebagai sarana penggerak ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Suzana berharap peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan secara serius terkait beberapa materi seperti kebijakan pembangunan desa wisata.
“Selain pembangunan desa wisata juga ada pembangunan masyarakat sadar wisata. Pengembangan lembaga desa wisata, kesehatan dan kelestarian desa wisata. Lalu, pengelolaan desa wisata berdaya saing dan berkelanjutan,” ujarnya.
Suzana meyakini lewat pelatihan akan membantu pelaku usaha mengelola potensi kekayaan pesona alam secara profesional untuk menarik wisatawan. *** (Ainun Faathirjal)