KABARPAPUA.CO, Manado – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua mencatat jumlah total aset perbankan Papua mencapai Rp108 triliun pada Oktober 2023 atau tumbuh 14,32 persen.
Kepala OJK Papua, Muhammad Ikhsan Hutahean menyebut, pertumbuhan aset menunjukkan sektor perbankan tetap terjaga yang tercermin dari pertumbuhan kinerja.
Menurut Ikhsan, pencapaian tersebut mendapat dorongan penyaluran kredit sebesar Rp 40 triliun atau tumbuh sebesar 12,82 persen secara year on year (yoy). Dari sisi pasiva, kinerja ditopang oleh penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp57 triliun atau tumbuh sebesar 12,34 persen secara yoy.
“Perbankan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1 triliun atau meningkat sebesar 35,89 persen secara yoy,” kata Ikhsan di sela-sela gathering media di Manado, Jumat 1 Desember 2023.
Saat ini, lanjut Ikhsan, bank umum mendominasi pasar perbankan di Provinsi Papua yang tercermin dari share terhadap total aset mencapai 97,71 persen. Share terhadap penyaluran kredit mencapai 95,93 persen dan share terhadap dana pihak ketiga mencapai 98,52 persen.
Ia juga mengemukakan total aset Bank Umum di Provinsi Papua pada Oktober 2023 sebesar Rp105 triliun atau bertumbuh double digit sebesar 14,76 persen secara yoy.
“Adapun Bank Umum membukukan laba tahun berjalan pada Oktober 2023 sebesar Rp1,08 triliun atau meningkat drastis sebesar 39,34 persen secara yoy,” katanya.
Kemudian, capaian aset dan laba Bank Umum di Provinsi Papua pada Oktober 2023 didorong oleh kinerja penyaluran kredit yang bertumbuh sebesar 12,83 persen secara yoy menjadi sebesar Rp38,76 triliun.
Sementara untuk total aset BPR di Provinsi Papua pada Oktober 2023 sebesar Rp2,47 triliun atau menurun tipis sebesar -1,99 persen secara yoy. BPR membukukan laba tahun berjalan pada Oktober 2023 sebesar Rp57 miliar atau turun sebesar Rp4 miliar dibandingkan tahun lalu pada posisi yang sama.
Namun demikian, Ikhsan melanjutkan, penyaluran kredit BPR mengalami peningkatan pada Oktober 2023 sebesar 12,7 persen secara yoy menjadi sebesar Rp1,64 triliun.
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp851 miliar atau turun tipis sebesar Rp43 miliar (-4,87 persen secara yoy) dibandingkan tahun lalu pada posisi yang sama.
“Dari aspek rasio keuangan, nominal NPL BPR pada Oktober 2023 sebesar Rp39 miliar atau meningkat Rp6 miliar dibandingkan tahun lalu. Rasio NPL mengalami peningkatan dari 2,26 persen menjadi 2,4 persen,” pungkasnya. *** (Imelda)