KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Puluhan Kepala Sekolah (kepsek) SMA/SMK di Kota Jayapura mengikuti penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Kamis 5 September 2024.
Penguatan IKM dan Pendampingan Perencanaan Berbasis Data (PBD) diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Jayapura. Asisten III Setda Kota Jayapura, Nur B’Adji membuka resmi kegiatan tersebut.
Menurut Nur, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dan perencanaan berbasis data satu hal yang sangat strategis. Sebab dalam pembelajaran sekolah, kurikulum menjadi motor semuanya.
“Kurikulum yang baik akan mendapatkan kualitas kelulusan dan juga akan baik. Namun bukan berarti kita hanya berteori, sehingga kurikulumnya baik secara administrasi, tetapi harus diikuti dengan kualitas para pengajarnya,” katanya.
Ia berharap pelatihan ini dapat mendongkrak kualitas lulusan di Kota Jayapura agar betul-betul siswa dapat menghadapi revolusi industri serta dunia pendidikan selanjutnya.
“Kita sekarang mulai tingkatkan bukan hanya kuantitas tapi kualitas pendidikan harus terus kita genjot. Tentunya dengan melakukan inovasi di bidang pendidikan,” harapnya.
Ketua Panitia Penyelenggara, Nur Jaya, menjelaskan penguatan IKM bertujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
“Pasca pandemi Covid-19 terjadi krisis belajar di Indonesia, sehingga perlu menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0,” ucapnya.
Menurutnya, memperkuat pendidikan karakter melalui penguatan porfil pelajar pancasila memberikan keleluasaan kepada pendidik dan mendorong. Hal ini dapat meningkatkan kreativitas pendidik guna tercapainya pembelajaran yang berkualitas.
Sementara pendampingan perencanaan berbasis data sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan. “Dengan ataupun tidak menggunakan anggaran pendidikan, peningkatan kualitas dan mutu layanan pendidikan diharapkan terus berkesinambungan,” katanya.
Ia menambahkan peningkatan kualitas layanan pendidikan di semua sektor sangat diperlukan sehingga terwujud satuan pendidikan yang dicita-citakan.
“Sekolah yang dicita citakan adalah iklim sekolah yang inklusif dan dapat merayakan kebhinekaan. Kepemimpinan yang visioner untuk memajukan layanan pendidikan yang berkelanjutan,” ujarnya. *** (Natalya Yoku)