Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR JAYAWIJAYA · 11 Nov 2024 19:17 WIT

4 Hari Tenaga Honorer Lumpuhkan Pelayanan di Kantor Bupati Jayawijaya


					Asosiasi Tenaga Honorer melakukan aksi demo di Kantor Dinas Pendidikan Jayawijaya. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi) Perbesar

Asosiasi Tenaga Honorer melakukan aksi demo di Kantor Dinas Pendidikan Jayawijaya. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)

KABARPAPUA.CO, Wamena – Sudah 4 hari aktivitas layanan publik di Kantor Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, lumpuh. Kondisi ini terjadi sejak Rabu 6 November 2024.

Lumpuhnya aktivitas perkantoran menyusul aksi pemalangan oleh pendemo yang mendesak pemerintah merevisi data honorer K2 yang telah diumumkan. “Sejak Rabu kemarin hingga hari ini Senin, 11/11/2024 kami masih melakukan aksi pemalangan kantor pemerintahan,” kata Koordinator Aksi, Yeremias Kosay, Senin 11 November 2024.

Aksi pemalangan bentuk kekecewaan massa yang tidak terakomodir dalam daftar nama yang lolos administrasi K2. Padahal mereka terhimpun dalam Asosiasi Tenaga Honorer telah mengabdi puluhan tahun di Kabupaten Jayawijaya.

Asosiasi Tenaga Honorer melakukan aksi demo di Kantor Dinas Pendidikan Jayawijaya. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)

Pendemo pun menuntut pemerintah segera merevisi daftar nama yang sudah diumumkan. Sebab dari 600 orang yang dikategorikan lolos administrasi, ada ratusan lebih nama bukan pegawai honorer di Jayawijaya.

“Ini ada indikasi kecurangan oknum-oknum pemerintahan Jayawijaya yang meloloskan nama-nama siluman itu. Sementara dalam pendemo saat ini masih banyak tenaga honorer yang sudah mengabdi lama, namun nama mereka tidak ada,” ungkapnya.

Disisi lain, kata Yeremias, jumlah honorer di Jayawijaya ada sekitar 3.000 lalu yang baru diangkat 600 orang. 600 orang ini sebagian besar bukan nama-nama honorer yang benar-benar bekerja.

“Jadi pemerintah stop tipu, sebab kita semua saling mengenal siapa yang benar-benar honor dan siapa yang nama siluman. Setiap OPD sampai tingkat distrik semua pegawai honorer aktif kita tahu. Untuk itu pemerintah segera revisi nama-nama siluman tersebut,” pintanya.

Asosiasi Tenaga Honorer memalang Gerbang Kantor Bupati Jayawijaya. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)

Yeremias memastikan pelayanan publik tidak akan berjalan hingga pemerintah menjawab aspirasi pendemo. Ia pun menambahkan bahwa jika DPR telah merekomendasikan kepada pemerintah agar nama tersebut diverifikasi kembali.

“Kami harap pemerintah bisa menjawab secara bijak, adil dan transparan kepada pendemo maupun masyarakat umum dalam penyampaian data K2. Jadi coret semua yang nama – nama yang tidak honor dan diganti dengan nama-nama yang honorer sebenarnya dan tidak tebang pilih,” ucapnya.

Pantauan KabarPapua.co pada hari keempat, tidak terlihat ASN yang datang dan melaksanakan tugas  di Kantor Bupati Jayawijaya. Beberapa kantor lainnya juga dipalang oleh pendemo. *** (Stefanus Tarsi)

Artikel ini telah dibaca 1,481 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Polda Papua Bantah Fitnah Polisi Tak Netral di Pilkada Jayawijaya

10 December 2024 - 22:44 WIT

Tekan Inflasi Jelang Nataru, Pemkab Jayawijaya Gelar Pasar Murah

4 December 2024 - 21:14 WIT

KPU Jayawijaya Bakal Jemput Paksa Hasil Perolehan Suara di 31 Distrik

4 December 2024 - 15:19 WIT

Logistik Pilkada Telat Tiba di TPS Kota Wamena hingga Partisipasi Pemilih Anjlok

27 November 2024 - 16:42 WIT

Luar Biasa, Jayawijaya Berhasil Turunkan Angka Inflasi

14 November 2024 - 11:47 WIT

BPS Gelar Pembinaan Statistik Sektoral di Jayawijaya, Ini 5 Poin Tujuannya

12 November 2024 - 19:29 WIT

Trending di KABAR JAYAWIJAYA