KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Tiga polisi yang bertugas di Polresta Jayapura Kota terkena lemparan batu saat mengawal aksi demonstrasi Front Mahasiswa dan Rakyat Papua Anti Militerisme (FMRPAM).
Pelemparan batu oleh massa aksi terjadi di Pertigaan Kampus USTJ, Selasa 2 April 2024. Satu dari tiga korban mengalami luka pada bagian hidung sebelah kiri hingga harus mendapatkan penanganan medis
Kabag Ops Polresta Jayapura Kota, Kompol M.B.Y Hanafi menyayangkan adanya jatuh korban dalam pengawal aksi keramaian. Padahal pada awal kegiatan koordinasi maupun komunikasi berjalan dengan baik dari pihak massa aksi maupun personel yang lakukan pengamanan.
“Kemungkinan ada yang menyusupi dan bertujuan untuk jadi pemicu terjadinya pembubaran massa aksi secara paksa oleh petugas. Namun alhamdulilah puji Tuhan semua masih bisa dikendalikan dan dikondisikan, sehingga situasi massa aksi dapat berjalan aman dan lancar,” ucap Hanafi.
Hanafi menjelaskan, aksi pelempara berawal saat massa aksi yang tergelar di Perumnas III Waena dan Pertigaan USTJ memaksakan diri untuk menuju ke Kantor DPRP Papua. Personel kemudian menghalangi massa, karena kawatir akan mengganggu ketertiban umum.
“Massa aksi memaksakan untuk bergeser ke Kantor DPRP Papua, namun karena dikhawatirkan mengganggu kelancaran ketertiban umum, maka kami halangi dan menawarkan untuk memfasilitasi beberapa perwakilan saja yang dikawal ke tempat tujuan massa aksi,” ungkapnya.
Dia menyebut, sempat terjadi perselisihan dan perdebatan di dua titik tersebut hingga kemudian terjadi pelemparan batu oleh sebagian massa aksi. “Sesuai SOP, kami ambil tindakan tegas dan terukur dengan membubarkan massa aksi menggunakan flashball atau gas air mata,” katanya.
Akibat dari pembubaran massa aksi, salah satu massa dari kelompok aksi juga alami luka akibat berdesakan saat dibubarkan menggunakan gas air mata oleh petugas. “Kami pihak Kepolisian memohon maaf atas kejadian tersebut. Namun semua yang terjadinya tentunya tidak akan ada asap bila tak ada api,” ucapnya.
Aksi demonstrasi kembali berjalan di Gapura Uncen Bawah hingga selesai pembacaan dan penyerahan permyataan sikap oleh koordinator massa aksi. Adapun penerima aspirasi yakni Ketua Tim Pemantau Aktifitas HAM dan Penyuluhan Komnas HAM RI Perwakilan Papua Melchior S. Weruin dan Anggota Komisi I DPRP Papua, Jhon Nassion Gobay. *** (Achmad Syaiful)