KABARPAPUA.CO, Wamena – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan terus menggenjot pengembangan Bandar Udara Wamena pada tahun 2024 ini.
Sebagai bukti komitmennya, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai meninjau lokasi pembangunan Terminal VVIP Bandara Wamena, Jumat 15 Maret 2024.
Peninjauan didamping Kepala UPBU Kelas 1 Wamena dan jajaran Organisasi Perangkat Derah Papua Pegunungan. Salah satu tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Jayawijaya turut serta dalam peninjauan.
Penjabat Gubernur Papua Pegununganm, Velix Wanggai mengatakan, pembangunan Terminal VVIP Bandara Wamena untuk meningkatkan pelayanan bagi tamu VIP dan VVIP.
Selain itu, kata Velix, pembangunan ini juga untuk menarik wisatawan dan investor untuk berkunjung ke Provinsi Papua Pegunungan. Pembangunan Terminal VVIP Bandara Wamena akan dilaksanakan tahun 2024 ini.
“Tahun 2024 ini, kami akan melaksanakan pembangunan gedung VIIP Bandar Udara Wamena. Pembangunan berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan,” katanya.
Sentra Konektivitas Pergerakan Jasa dan Manusia
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai meninjau lokasi pembangunan Terminal VVIP Bandara Wamena, Jumat 15 Maret 2024. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)
Menurut Velix, Bandara Wamena sangat penting sebagai sentra konektivitas pergerakan jasa maupun pergerakan manusia. Peran penting ini mendorong Pemprov Papua Pegunungan mengembangkan bandara tersebut.
“Peran Bandara Wamena sangat penting. Untuk itu, rencana pemerintah ke depan membangun konektivitas penerbangan bisa langsung dari Wamena Jakarta melalui Makassar,” ujarnya.
Saat ini, Pemprov Papua Pegunungan masih memfokuskan penyelesaian pembebsan lahan lokasi Terminal VVIP Bandara Wamena. Pemerintah juga telah mengalokasikan pembiayaan untuk pelepasan tanah.
“Saat ini kita terus ada komunikasi dengan saudara-saudara kami yang pemilik lahan di sini. Kalau tanah sudah clear (beres), maka kita targetkan 6 bulan bisa selesai pembangunan,” katanya.
Velix berharap Bandara Wamena menjadi titik sentral guna memperlancar transportasi maupun pembangunan 8 kabupaten cakupan di wilayah Papua Pegunungan. *** (Stefanus Tarsi)
