Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PAPUA TENGAH · 7 Apr 2024 20:56 WIT

Upaya Pemprov Papua Tengah Percepat Penurunan Inflasi


					Pj Gubernur Papua Tengah, ribka Haluk bersama jajaran saat membuka pasar murah di Nabire. (Foto: Pemprov Papua Tengah) Perbesar

Pj Gubernur Papua Tengah, ribka Haluk bersama jajaran saat membuka pasar murah di Nabire. (Foto: Pemprov Papua Tengah)

KABARPAPUA.CO, Nabire– Penjabat Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, S.STP., MM memastikan stok bahan makanan menjelang Idul Fitri 1445 H relatif aman. Walau begitu, dirinya mengakui permintaan barang di pasar meningkat, sehingga perlu adanya intervensi dari pemerintah supaya harga barang tidak meningkat.

Kata Anwar, sejumlah bahan makanan (bama) seperti beras, minyak goreng, telur dan gula dalam keadaan normal. Termasuk harga bawang merah dan bawang putih masih normal. Hanya saja cabai merah dan cabai rawit, harganya terus meningkat. 

“Hal itu didasarkan minimnya petani menanam cabai dan tingginya permintaan. Akan tetapi kondisi stok cabai dipastikan masih aman,” jelasnya.

Anwar menuturkan, setelah dilakukan pasar murah berskala besar di Nabire, pemerintah setempat akan memantau harga barang di pasar dan melakukan evaluasi. 

“Kita akan terus melakukan intervensi, agar masyarakat bisa merayakan Idul Fitri dengan suka cita,” lugasnya.

Anwar Damanik menambahkan inflasi Year on Year (Y-on-Y) di Provinsi Papua Tengah per maret 2023-2024 mencapai 4,1 persen. Tentu angka ini diatas rata-rata nasional yaitu 3,05 persen, sehingga pasar murah menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menurunkannya.

“Tidak bisa dipungkiri dengan meningkatkan perputaran ekonomi dan pertumbuhan penduduk, mengakibatkan permintaan barang meningkat dan hal ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya inflasi,” terangnya.

Pasar murah di Nabire. (Foto: Pemprov Papua Tengah)

Saat ini yang sudah dilakukan pemerintah yakni mengendalikan harga komoditi pangan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Akan tetapi komoditi makanan dan tembakau yang menjadi penyumbang tertinggi inflasi di Papua Tengah tentunya perlu dilakukan intervensi skala nasional. 

“Kami sedang mencari cara agar volume barang yang disuplai dari Pulau Jawa dapat meningkat. Selain itu kami juga saat ini melakukan gerakan tanam cabai dan membuka lahan baru,” katanya.

Sementara itu salah satu pembeli di pasar murah Nabire,  Ibu Dewi berterima kasih kepada pemerintah yang rutin menggelar pasar murah. Ia menilai pasar murah ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok di rumah.

“Dalam pasar murah ini lengkap dengan bahan pokok yang dibutuhkan di rumah, khususnya menjelang perayaan idul fitri. Ini sangat membantu kami masyarakat kecil yang sedang menyiapkan perayaan Idul Fitri,” jelasnya. *** (Rilis Pemprov Papua Tengah)

Artikel ini telah dibaca 119 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Ribka Haluk Sedih, APBD Mimika Besar Tapi Banyak Masyarakat Miskin

26 July 2024 - 21:44 WIT

Kunjungi Timika, Ketum PKK Pusat Sapa Anak-anak Kwamki Narama

26 July 2024 - 21:10 WIT

288 Calon Praja Papua Tengah Ikut Seleksi IPDN, Rebut 27 Kuota

25 July 2024 - 13:09 WIT

Puncak HAN 2024, Ribka Haluk Ajak Lindungi Anak dan Setop Bullying

23 July 2024 - 19:24 WIT

Dekranasda Papua Tengah Terbaik Ketiga dalam Pameran Forum PKP UMKM

23 July 2024 - 16:03 WIT

Puncak Jaya Sudah Kondusif, Ribka Haluk Minta Setop Sebar Hoaks

19 July 2024 - 21:47 WIT

Trending di KABAR PAPUA TENGAH