Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PUNCAK · 27 Jun 2024 23:36 WIT

Upaya Pemkab Puncak Turunkan Angka Stunting


					Pemberian makanan tambahan di Kabupaten Puncak untuk turunkan angka stunting. Foto: Diskominfo Puncak. Perbesar

Pemberian makanan tambahan di Kabupaten Puncak untuk turunkan angka stunting. Foto: Diskominfo Puncak.

KABARPAPUA.CO, Ilaga-Pemerintah Kabupaten Puncak memberikan makanan tambahan untuk bayi usia 2 tahun ke bawah hingga memberikan edukasi bagi para orang tua terkait stunting.

Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan perempuan Perlindungan Anak dan keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Puncak bekerja sama dengan Puskesmas Ilaga dan PKK Kabupaten Puncak yang berlangsung di Puskemas Ilaga, Rabu 27 Juni 2024.

Adapun pemberian bantuan makanan berupa: susu kental manis, susu, telur, kacang hijau, beras ketan putih, gula merah, dan santan kar.
Pemberian paket makanan tambahan yang disertai dengan edukasi merupakan salah satu program Gerakan nasional dari BKKBN, Bapak-Bunda Asuh Stunting dalam rangka untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Puncak.
Staf ahli Bupati bagian Kesejahteraan Rakyat, Ferry Laheba, S.Pt saat membuka kegiatan tersebut menjelaskan

“Kami berharap kegiatan ini dapat menurunkan angka stunting, melalui bantuan pemenuhan gizi dan nutrisi bagi anak dari keluarga berisiko stunting,” kata mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Puncak ini.

Sementara itu,Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Puncak Frida Kayame,S,Pd mengatakan dalam pemberian makanan tambahan bagi bayi di bawah dua tahun disertai  edukasi kepada para orang tua,terkait gizi dari pada anak terutama di usia 1000 hari kehidupan kepada para orang tua, sekaligus dengan membentuk Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kabupaten Puncak yang merupakan  program yang diluncurkan oleh BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.

“Kami juga melakukan edukasi masif kepada para ibu dari para bayi, agar nantinya mereka dapat memantau tumbuh kembang sang anak di usia 1000 hari pertama kehamilan,” ungkap Ibu Frida Kayame.

Dirinya berharap para ibu dapat memberikan perhatiannya terhadap tumbuh kembang sang anak, utamanya dalam pemberian asupan gizi.

Salah satu dokter di Puskesmas Ilaga,  dr Prasetya Kornelius Manurung menjelaskan stunting diartikan sebagai kekurangan gizi kronik yang berlangsung sangat lama,sehingga anak itu kerdil, gejala tidak akan kelihatan, akan tetapi bisa dipantau dengan melihat dengan kondisi fisik bayi.

Kata dia, di Kabupaten Puncak banyak ditemukan kasus stunting karena pernikahan dini, ibu di bawah 17 tahun.

“Kasus ini menyumbang stunting terbesar di Kabupaten Puncak. Hal ini dikarenakan rahim seorang ibu belum terbentuk secara sempurna, namun sudah dipaksa untuk mengandung dan membuat anak menjadi stunting,” jelasnya.

Hal lainnya pemicu stunting di Puncak karena  faktor pendidikan, di mana pernikahan terlalu cepat, sehingga sang ibu tidak memiliki pemahaman yang baik, cara pola asuh bayi, sehingga anak terbentuk sejak 1000 hari kehidupan tidak mendapatkan gizi dengan baik dan akhirnya anak terkena stunting.

“Lalu keterbatasan faktor ekonomi atau biaya, sebab hampir rata-rata ibu-ibu di Puncak putus sekolah atau tamatan SMP dan SMA, sehingga mereka tidak punya pendanaan untuk memenuhi gizi sang anak. Untuk diri sendiri saja harus meminta kepada orang tua, apalagi dia harus membiayai sang anak,” tuturnya.

Maka, dalam  program penanganan stunting di Kabupaten Puncak saat ini sudah berjalan dengan baik, misalnya disertai dengan tindakan aksi di lapangan, terutama Dinas Pemberdayaan dan Dinas Kesehatan serta PKK Kabupaten Puncak.  *** (Diskominfo Puncak)

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

4 Paslon Daftar Pilkada Puncak, KPU Harap Kandidat Siap Kalah dan Menang

30 August 2024 - 22:45 WIT

HARPA-MAMA, Bikin Pedagang Asli Papua di Pasar Ilaga Banjir Rezeki 

27 August 2024 - 22:20 WIT

Pencaker di Puncak Tuntut Penerimaan CPNS 100 Persen OAP

27 August 2024 - 07:33 WIT

HUT ke-79 RI di Puncak Papua Tengah Berjalan Aman, Warga Terima Beras

17 August 2024 - 21:38 WIT

Pemkab Puncak Borong Sayur Pakai Dana Otsus untuk Tingkatkan Ekonomi Petani OAP

14 August 2024 - 22:27 WIT

Tiba di Ilaga, Penjabat Bupati Puncak Cium Tanah Kampung Halaman

12 August 2024 - 19:31 WIT

Trending di KABAR PUNCAK