KABARPAPUA.CO, Nabire – Perdamaian tiga suku besar di Papua Tengah atas konflik di Topo Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, menjadi angin segar bagi masyarakat. Pasalnya konflik tersebut telah terjadi selama 7 bulan.
Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos, MM, menyebut, perdamaian ini menjadi kebahagian semua pihak. Perdamaian ini juga menjadi kado Natal yang indah bagi masyarakat.
“Puji Tuhan konflik di Topo selesai. Ketiganya sudah saling menerima berdamai dan akan hidup rukun. Kita tentu bahagia, apalagi ini sudah memasuki bulan Natal dan saya pikir perdamaian ini menjadi kado natal yang indah bagi masyarakat,” tuturnya, Kamis 14 Desember 2023.
Ribka Haluk menyampaikan, setelah perdamaian yang difasilitasi pemerintah ini terwujud, masyaraka ketiga suku akan melakukan acara perdamaian di dalam suku masing-masing.
Pemerintah berharap konflk di Topo menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat yang ada di Papua Tengah. “Saya harapan konflik berkepanjangan seperti ini tidak boleh lagi terjadi. Kalau ada masalah, saya harap segera di atasi dengan baik, kita pemerintah ada di sini,” katanya.
Ribka Haluk juga meminta aparat kepolisian atau pihak-pihak yang berkompeten, jadi tidak boleh lagi menyelesaikan masalah dengan cara fisik hingga terjadi pertumpahan darah.
“Saya tekankan lagi, kepada masyarakat di 8 kabupaten kalau ada masalah-masalah di lingkungan dan keluarga harus selesaikan dengan baik,” tekannya.
Ia pun menyampaikan kami berterima kasih kepada kapolres, dandim serta kejaksaan yang dengan sabar menghadapi masyarakat, hingga akhirnya perdamaian terjadi.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua Tengah, Drs. Thephilus Lukas Ayomi membacakan dekalarsi damai. Deklarasi damai diikuti seluruh perwakilan pemerintah dan 3 suku besar yakni Suku Mee, Suku Dani dan Suku Wate. *** (Sumber: Pemprov Papua Tengah)
Berikut 5 poin dari Deklarasi Damai tiga suku besar :
- Kami bersepakat damai dan tidak akan bertikai kembali serta menyatakan konflik Telah selesai.
- Kami sepakat menjalin persaudaraan sebagai Masyarakat Adat di Tanah Papua.
- Kami bersepakat menjaga toleransi kekerabatan dan kerukunan untuk Hidup berdampingan.
- Kami berjanji akan menjaga kamtibmas tetap aman damai dan kondusif di wilayah Kabupaten Nabire.
- Penyerahan dana perdamaian dari Pemprov Papua Tengah dan Pemda Nabire kepada perwakilan Suku Mee, Suku Dani, dan Suku Wate.