Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

SOSOK · 24 Dec 2023 08:06 WIT

Tiga Kisah Universitas Muhammadiyah Papua


					
Rapat Senat Terbuka pada Wisuda Program Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua Tahun Akademik 2023/2024 di Ballroom Hotel Suni Abepura, Kota Jayapura, Senin 18 Desember 2023. (Foto umpapua.ac.id)
Perbesar

Rapat Senat Terbuka pada Wisuda Program Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua Tahun Akademik 2023/2024 di Ballroom Hotel Suni Abepura, Kota Jayapura, Senin 18 Desember 2023. (Foto umpapua.ac.id)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Siapa sangka, Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) dulu hanyalah sekolah tinggi bernama Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Muhammadiyah Jayapura. Selain itu, sekolah tinggi ini hanya memiliki dua jurusan, yakni Komunikasi Massa untuk jenjang Sarjana atau Strata Satu (S1) dan Hubungan Masyarakat untuk jenjang Diploma Tiga (D3).

Tapi kini, UM Papua telah membuka tujuh Program Studi Sarjana (S1), yakni Hukum, Ilmu Komputer, Ilmu Komunikasi (program studi lama), Ilmu Lingkungan, Kewirausahaan, Psikologi, dan D3 Hubungan Masyarakat (program studi lama). Bahkan UM Papua juga telah membuka Program Studi Magister (S2) Ilmu Komunikasi.

Menurut Rektor UM Papua, Prof. Dr. H. R. Partino, M.Pd, perubahan status dan penambahan program studi, merupakan kebutuhan yang mendesak untuk mengakomodir tuntutan masyarakat di tanah Papua, sesuai dengan visi menjadi universitas yang unggul, berbudaya, berwawasan lingkungan dan berjiwa wirausaha.

Para wisudawan/ wisudawati Universitas Muhammadiyah Papua dalam rapat terbuka Senat UM Papua. (Foto : iNewsJayapura.id/Istimewa)

Surat Ijin Operasional Penyelenggaraan Magister (S2) Ilmu Komunikasi ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor: 277/E/O/2022 tanggal 12 April 2022.

Setelah Program Studi Magister (S2) Ilmu Komunikasi diluncurkan pada Mei 2022 dan proses perkuliahan sudah berjalan sejak Oktober 2022, kini jumlah mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi terus bertambah.

“Ini tanda-tanda baik, sebab ilmu komunikasi sangat dibutuhkan, terutama di tanah Papua, baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten kota,” kata Prof Partino—begitu dia sering disapa.

Menurut Prof Partino, di tanah Papua saat ini, baik di Provinsi Papua maupun di provinsi yang baru, dibutuhkan orang-orang ahli komunikasi, terutama yang bisa menyebarkan informasi-informasi tentang keberhasilan pembangunan di segala bidang yang telah dilakukan pemerintah.

Para mahasiswa Program Studi Magister (S2) Ilmu Komunikasi saat berfoto bersama dengan Dosen DR. Nahria. S.SOS,.M.SI usai kuliah. (Foto dok pribadi)

Diperkirakan ke depan, kata Prof Partino, lulusan S2 Ilmu Komunikasi di UM Papua akan dibutuhkan oleh banyak orang. Alasannya, program atau jurusan ilmu komunikasi yang ada saat ini baru ada di UM Papua dan UM Sorong. “Jadi kami adalah satu-satunya di Papua,” katanya.

Meski tak ada saingan dalam jurusan ilmu komunikasi, tapi kata Prof Partino, pihaknya di UM Papua tetap harus bersaing dengan diri sendiri dan bagaimana meningkatkan kualitas lulusan, baik untuk program Sarjana (S1) maupun program Magister (S2).

“Saya berharap juga, agar para mahasiswa program magister saat ini bisa dua tahun lebih sudah lulus. Itu target kami, semua selesai dalam waktu sesuai yang kami programkan,” terangnya.

Rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa-Mahasiswii Baru (PKKMB) tahun ajaran 2022/2023.(Foto dok umpapua.ac.id)

Berdirinya STIKOM Muhammadiyah Jayapura

Sekolah Tinggi Ilmu komunikasi (STIKOM) Muhammadiyah Jayapura berdiri sebagai tindak lanjut hasil kerja Komisi Khusus Pendiri Perguruan Tinggi Muhammadiyah berdasarkan surat Mandat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Jayapura Nomor A.1/02/SM-PDM/2000 tanggal 20 April 2000 M bertepatan dengan tanggal 16 Muharram 1421 H.

Guna mewujudkan berdirinya STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Jayapura membentuk panitia pendiri. Saat itu, panitia pendiri diketuai Drs. H. Kasibi Suwiryadi, Wakil Ketua Drs. Ismail Malawat, dan Sekretaris Drs. F. Ponco Sudaryanto, Msi, serta Wakil Sekretaris Drs. Haris.

Terus yang duduk sebagai bendahara atau usaha dana, yakni Drs. H. Akuba Kaitam dan wakilnya Drs. H. Umar Bauw. Sedangkan Bidang Perlengkapan atau Sarana Ir. Aminuddin Maddu, M.MT dengan wakilnya Ir. Muhammad Nurjaya. Lalu Bidang Publikasi Dra. Hj. Ariani Retno Astuti dan Bidang Penyiapan SDM Drs. Ikick Sisworo, Msi.

STIKOM Muhammadiyah Jayapura pada tahun 2001 mendapatkan ijin operasional berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional Nomor 181/D/O/2001 pada tanggal 26 September 2001. Namun kehadirannya di Papua didukung beberapa institusi yang diwujudkan dalam bentuk rekomendasi, diantaranya Gubernur Papua, Walikota Jayapura, Kopertis Wilayah Papua, dan sejumlah institusi lainnya.

Berdasarkan SK Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Jayapura No. A-1/012/SKEP-PDM/IX/2001 tanggal 20 September 2001, awal operasional STIKOM Muhammadiyah Jayapura dipimpin Drs. H. Kasibi Suwiryadi sebagai Ketua STIKOM Muhammadiyah Jayapura.


Berfoto bersama usai penutupan Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Aula Universitas Muhammadiyah Papua, Abepura, Kota Jayapura, Selasa, 30 Agustus 2022. (Foto dok umpapua.ac.id)

Dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua, Drs. H. Kasibi Suwiryadi dibantu tiga pembantu pimpinan, yakni Pembantu Ketua I Bidang Akademik Drs. Ismail Malawat, Pembantu Ketua II Bidang Administrasi dan Keuangan Ir. Muhammad Nurjaya, Pembantu Ketua III Drs. H. Akuba Kaitam dan Kepala Tata Usaha Drs. F. Ponco Sudaryanto, M.Si.

Pada 7 Januari 2002 di Kampus II, STIKOM Muhammadiyah Jayapura diresmikan Gubernur Provinsi Papua. Saat itu dilantik pula Drs. H. Kasibi Suwiryadi sebagai Ketua STIKOM Muhammadiyah Jayapura oleh Pimpinan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.100/ KEP /I.0/D/2001 tanggal 19 November 2001.

Berdasarkan SK Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 70/KEP/1.3/C/2003, Ketua Drs H. Kasibi Suwiryadi didampingi Pembantu Ketua I Drs. F. Ponco Sudaryanto, M.Si, Pembantu Ketua II Ir. Muhammad Nurjaya dan Pembantu Ketua III Drs. H. Muhammad Arifin, M.M, serta Kepala Tata Usaha Drs. Ismail Malawat.

“STIKOM lahir di tanah Papua karena kebutuhan dan tuntutan pembangunan. Kebutuhan sumber daya manusia di bidang komunikasi tak terpenuhi karena belum adanya perguruan tinggi yang membina bidang ilmu komunikasi di Papua,” kata Dr. Ir. H. Muhammad Nurjaya, M.Si, yang kini menjabat Wakil Ketua II Universitas Muhammadiyah (UM) Papua, saat ditemui belum lama ini.

Dosen DR. Ir Muhammad Nurjaya berfoto bersama sejumlah mahasisawa Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua. (Foto dok pribadi)

Kebutuhan tersebut, kata Nurjaya, semakin terasa mendesak untuk mendukung penyelenggara pembangunan di tanah Papua, lebih-lebih sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 tentang Pertimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maupun Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

Saat itu, STIKOM Muhammadiyah Jayapura hanya memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Komunikasi Massa untuk jenjang Sarjana atau Starata Satu (S1) dan jurusan Hubungan Masyarakat untuk jenjang Diploma Tiga (D3).

Untuk menjadikan STIKOM Muhammadiyah Jayapura menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dan unggul, maka beberapa upaya telah dilakukan oleh seluruh komponen STIKOM Muhammadiyah Jayapura bekerja sama dengan pemerintah.

Bahkan masa tiga tahun perjalanan STIKOM Muhammadiyah Jayapura, mencatat perkembangan sangat menggembirakan dan mengesankan, baik dari fisik maupun non fisik. Dari segi fisik dan fasilitas akademik, juga terus bertambah baik dari kualitas maupun kuantitasnya.

“Tahun 2003 STIKOM Muhammadiyah Jayapura telah memiliki gedung sendiri walaupun masih berada di Kompleks SMU Muhammadiyah Jayapura,” ujar Nurjaya.

Penjabat Sekda Papua, Doren Wakerkwa dan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Papua membuka selubung papan nama Universitas Muhammadiyah Papua. (foto dok fokuspapua.com)

Menjadi Universitas Muhammadiyah Papua

Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) adalah bentuk perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas. Perubahan bentuk ini ditandai terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 937/M/2020, tentang perubahan STIKOM Muhammadiyah Jayapura yang beralih status menjadi UM Papua pada tanggal 6 Oktober 2020.

Menurut Prof Partino, perubahan status ini sebagai bentuk Komitmen Persyarikatan Muhammadiyah. Cita-cita mendirikan UM Papua, diawali dengan mencari lahan yang memadai, mengingat lahan sekarang sangat terbatas.

“Sehingga dibentuklah Tim Pengelola dan Pemanfaatan Tanah Wakaf Muhammadiyah atau disebut sebagai Tim Tanah Persiapan UM Papua di Holtekamp Kota Jayapura. Tim ini dikuatkan dengan terbitnya Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Nomor: 02/KEP/II.O/D/2017 tanggal 18 Oktober 2017,” jelasnya.

Tim Pengelola Tanah Masa Jabatan 2015-2020, terdiri dari Ketua Sutardi, S. Si., M. Si, Sekretaris Udin Ramazakir, S. Pd., M. Si, Bendahara Sugiantoro, S. Pd., M. Si. Sedangkan anggotanya terdiri dari Suwito, S.Si, M.Si., Achmad Yunaidi, S.Pd.,M.Si., Tarwinto, S.Pd., M. Si., dan Iwan Solehuddin, S. Sos., MH.

Para mahasiswa Program Studi Magister (S2) Ilmu Komunikasi saat berfoto bersama dengan Dosen DR. Indah Sulistiani, SE, M.I. Kom usai kuliah. (Foto dok pribadi)

Sekadar diketahui, gagasan perubahan bentuk status perguruan tinggi ke universitas dimulai dari tim kecil yang terdiri Dr. Ir. Muhammad Nurjaya, M. Si., Dr. Indah Sulistiani, SE., M.I.Kom, Dr. Syarifuddin, S. I. Kom., M. I. Kom, Udin Ramazakir, S. Pd., M. Si, dan Prof. Dr. H. R. Partino. “Tim kecil ini berdiskusi secara intens di Masjid Taqwa Padangbulan, Kota Jayapura, Papua,” ungkap Prof Partino.

Mengingat semangat tinggi berbagai elemen Persyarikatan Muhammadiyah mendirikan UM Papua, maka terbitlah Surat Keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Nomor: 18/KEP/II.O/D/2018 tentang Panitia Pendirian UM Papua, tertanggal 8 Oktober 2018. Tim pendirian UM Papua diketuai Udin Ramazakir, S. Pd, M. Si., Sekretaris Dr. Syarifuddin, S.I.Kom, M.I.Kom., dan Bendahara Dr. Ir. Muhammad Nurjaya, M. Si.

Terus, Panitia Pendirian UM Papua diperkuat dengan Surat Keputusan Ketua STIKOM Muhammadiyah Jayapura Nomor: 107/II.3 AU/SK/2019 tentang Tim Perubahan Betuk STIKOM Muhammadiyah Jayapura menjadi UM Papua tertanggal 5 April 2019. Tim Perubahan Bentuk ini diketuai Dr. Indah Sulistiani, SE., M.I.Kom., dan Sekretaris Hamim Mustofa, S.I.Kom, M.AP.

UM Papua berdiri dengan tujuan mulia, yakni untuk berkontribusi terhadap pembangunan pendidikan di tanah Papua. UM Papua secara resmi menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2021/2022. Seiring dengan perjalanan Program Sarjana (S1), UM Papua membuka Program Studi Magister (S2) Ilmu Komunikasi.

“Sejarah UM Papua ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk semakin memperkuat daya juang UM Papua. Sehingga UM Papua terus tumbuh, berkembang dan berkemajuan,” kata Prof Partino.

Rektor Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua), Prof. Dr. H. R. Partino, M.Pd saat memimpin pelaksanaan wisuda angkatan ke-18 Program Studi Ilmu Komunikasi. (Foto dok umpapua.ac.id)

Milestone Universitas Muhammadiyah Papua

Menurut Prof Partino, di tahun 2022 lalu, Rencana Strategis (Renstra) UM Papua 2021-2041 dapat diselesaikan dengan baik. Sebagai dokumen perencanaan, Renstra mempunyai posisi strategis. Sebab menjadi tonggak-tonggak (milestone) dibuatnya Rencana Operasional (Renop) UM Papua.

“Masing-masing tahapan Renstra (empat tahunan) akan diterjemahkan menjadi unsur-unsur yang lebih kecil, yakni rencana tahunan yang biasa disebut dengan Renop,” jelas Prof Partino dalam kata pengantarnya pada Dokumen Renstra UM Papua 2021-2025.

Renstra tahap pertama akan menjadi landasan untuk Renstra tahap kedua. Renstra tahap kedua akan menjadi fondasi Renstra tahap ketiga, demikian sampai pada Renstra tahap kelima. “Tiap tahapan Renstra akan dievaluasi dan dikaji ulang untuk menyempurnakan Renstra tahapan berikutnya,” kata Prof Partino.

Menurut Prof Partino, strategi untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran dilaksanakan dengan menyusun Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) UM Papua Tahun 2021-204, Rencana Pengembangan Jangka Menengah (RPJM) dalam bentuk Renstra Periode Empat Tahunan, dan Rencana Pengembangan Jangka Pendek dalam bentuk Renop.

Dalam RPJP UM Papua telah ditetapkan milestone pengembangannya, yakni pada Periode 2021-2025 merupakan penguatan SDM dengan prioritas mengirimkan tenaga pendidik (dosen) untuk studi lanjut ke Program Doktor (S3), baik dalam negeri maupun luar negeri.

Akademisi Universitas Muhammadiyah Papua berfoto bersama warga usai Sosialisasi dan Pelatihan Komunikasi Pariwisata dalam Membangun Sikap Sadar Wisata bagi masyarakat di Kampung Skouw, Distrik Muara Tami. (Foto dok umpapua.ac.id)

Periode 2025-2029, penguatan reputasi kelembagaan melalui peningkatan jumlah program studi terakreditasi Baik Sekali, dari BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).

Periode 2029-2033, prioritas ditekankan pada penguatan reputasi nasional melalui peningkatan jumlah program studi terakreditasi Unggul dari BAN-PT dan Akreditasi Unggul untuk Institusi UM Papua dari BAN-PT, serta publikasi bereputasi internasional.

Periode 2033-2037 merupakan fase penguatan reputasi internasional. Mendorong program studi terakreditasi unggul menunju akreditasi internasional. Terus pada periode 2037-2041, UM Papua diharapkan pemantapan reputasi internasional dengan meningkatkan program studi terakreditasi internasional.

“Dokumen RPJP UM Papua ini disusun pada tahun 2021 dan dilakukan peninjuan setiap akhir periode jabatan rektor (empat tahunan),” jelas Prof. Partino dalam Dokumen Renstra UM Papua 2021-2025. ***(Tim Profil UM Papua)

Artikel ini telah dibaca 308 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Sosok Inspiratif, Ibu 9 Anak di Yapen Kejar Paket A Demi Jadi Kepala Kampung

26 June 2024 - 09:15 WIT

Mantan Panglima OPM Puji Irjen Fakhiri: Sosok Kapolda Papua Merakyat

29 May 2024 - 13:32 WIT

Maju Calon Bupati Mamteng, Eremen Yogosam Berkomitmen Membawa Perubahan 

25 May 2024 - 23:08 WIT

Sosok Irjen Fakhiri di Mata Tokoh Masyarakat Papua: Pemberani dan Peduli Rakyat

21 May 2024 - 14:47 WIT

Inilah Benyamin Arisoy, Sosok Calon Wakil Gubernur Papua di Mata Irjen Fakhiri

16 May 2024 - 13:46 WIT

Kisah Bripda Lince, Anak Panti Asuhan Jadi Polwan Berkat Sosok Mathius Fakhiri

13 May 2024 - 13:20 WIT

Trending di SOSOK