KABARPAPUA.CO, Sentani- Polda Papua menggelar pangan murah hingga ke daerah pelosok kampung dan pegunungan tengah Papua.
Sejumlah pangan murah yang dijual berupa beras, gula, tepung dan bahan pokok lainnya dengan harga yang lebih murah di pasaran.
Hari ini, Kamis 14 Agustus 2025, gerakan pangan murah Polda Papua digelar di pelataran Masjid Alqsha Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Rudolf Renwarin menjelaskan gerakan pangan murah bekerjasama dengan Bulog. Hal ini menjadi atensi dari program Presiden Prabowo Subianto untuk gerakan pangan murah.
“Kami (Polda Papua) membantu Bulog untuk memasarkan beras pemerintah yang ada di seluruh gudang-gudang Bulog di Indonesia termasuk di Papua,” katanya.

Untuk Provinsi Papua, dimulai dari Kabupaten Jayapura, kemudian ke Kota Jayapura kemudian ke Sarmi, Merauke hingga ke Wamena, ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
“Ini sudah berjalan 5 hari. Ke depan, kami harapkan penjualan beras pemerintah dari gudang Bulog bisa dibawah harga eceran tertinggi. Saat ini, harga beras Bulog per liter Rp13.500. Kami menjual Rp13 ribu per liter,” katanya.
Dirinya berharap dengan penjualan beras di bawah harga pasaran dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
“Harapannya dengan membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan, misalnya yang jauh dari kota atau pasar, masyarakat tak lagi kesulitan mendapatkan beras,” ujarnya.
Jenderal Bintang Dua ini menyebutkan penjualan beras murah yang dilakukan Polda Papua tak ada batas waktunya. “Penjualan ini tak ada batas waktunya, selama masih ada beras, kita akan bantu menjualnya kepada masyarakat. Hingga saat ini sudah terjual 27 ton,” katanya.
Salah satu pembeli beras Bulog, Maryam Ohee berterima kasih dengan pangan murah yang dihadirkan Polda Papua. “Kami sangat berterima kasih, karena adanya gerakan pangan murah. Apalagi harganya di bawah harga pasaran,” ujarnya.

Maryam bilang, walaupun dalam pembeliannya dibatasi per orang hanya diperbolehkan membeli 2 kantong kemasan beras, berukuran 5 kilogram, namun menurut Maryam dirasa sudah memudahkan dirinya untuk mendapatkan beras.
“Beras ini hanya untuk jaga-jaga di rumah, sebab kami juga masih makan sagu atau pangan lokal lainnya, seperti umbi-umbian, pisang dan betatas,” jelasnya.
Kakanwil Perum Bulog Papua Ahmad Mustari menjelaskan Bulog mendistribusikan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan beras medium dengan harga eceran tertinggi Rp13.500.
“Target penyaluran di enam provinsi mencapai 83 ribu ton. Sedangkan untuk Jayapura sebesar 12 ribu ton. Pengawasan bersama perlu dilakukan untuk mencegah penimbunan dan memastikan manfaat GPM dirasakan masyarakat,” katanya. *** (Katharina)




















