KABARPAPUA.CO, Wamena – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menjalin kerja sama dengan Yayasan Somatua Training Center guna meningkatkan keterampilan putra-putri asli daerah.
Kerja sama ini ditandai penandatangan nota kesepahaman atau MoU oleh Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai dan Pendiri Yayasan Somatua Maximux Tipagau, Senin 18 Maret 2024.
Pj Gubernur Papua Pegunungan, Velix Wanggai mengatakan kerja sama ini memfokuskan program pelatihan bagi putra-putri asli Papua Pegunungan. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, sehingga dapat bersaing di dunia kerja.
“Hari ini, kami mendatangani sebuah dokumen yang bersejarah dalam perjalanan Provinsi Papua Pegunungan. Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan denganYayasan Somatua Fondation,” kata Velix usai teken MoU di ruang kerjanya.
Pada tahap awal kerja sama ini, Pemprov Papua Pegunungan akan mengirim 40 orang anak muda dari 8 kabupatan cakupan. Mereka akan menjalani pelatihan selama 3 bulan Somatua Training Center di Timika.
Menurut Velix, peserta pelatihan harus memenuhi syarat tertentu. Selain memiliki mental baik, peserta tidak mengonsumsi minuman keras. Syarat lainnya adalah taat beragama, sehingga anak-anak menjadi pionir pertama mewakili Papua Pegunungan.
Tak hanya itu, Yayasan Somatua akan memilih 20 anak prestasi terbaik dari 40 peserta untuk penempatan kerja di PT Freeport Indonesia atau Sub Kontrak dari PT Freeport.
Sementara 20 peserta lainnya akan diupayakan untuk mendapatkan lapangan kerja. “40 anak ini akan menjadi model kita, model awal baik yang akan kerja di perusahaan internasional,” katanya.
Untuk mendukung kerja sama ini, Pemprov Papua Pegunungan telah mengalokasikan APBD untuk kerja sama tersebut. Hal ini sebagai langkah awal dan pintu pembuka bagi pembangunan sumber daya manusia di Papua Pegunungan.
“Yayasan Somatua Fondation Traning Center telah diakui oleh Kementerian Tenaga Kerja melalui BNSP. Yayasan ini juga telah diakui Lisensi secara nasional dan internasional. Ada 14 program studi yang ada di Somatua Traning Center,” terangnya.
Langkah Awal Membuka Pembangunan Daerah
Pelaksana harian (Plh) Sekda Papua Pegunungan, Demianus W. Siep menambahkan, kerja sama ini merupakan awal yang baik bagi pembangunan daerah.
“Apa yang kita letakan hari ini menjadi sejarah masa depan yang baik untuk daerah. Ini adalah komitmen kita bersama untuk bisa bersaing dengan daerah-daerah lainnya di tanah Papua maupun di Indonesia umumnya,” ucapnya.
Sementara itu, Pendiri Yayasan Somatua, Maximus Tipagao mengatakan, program pelatihan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Somatua untuk mendukung pembangunan generasi muda di tanah Papua.
“Inilah waktunya OAP Pegunungan menjadi sosial entrepreneur dengan memiliki keterampilan membawa alat berat, membuat jembatan. Lalu, menjadi mekanik, keterampilan bidang peternakan, pariwisata, budaya, pertanian dan hal lainnya yang dapat kita kembangkan,” katanya.
Dia menyatakan siapa menyampaikan semua ide tersebut kepada PT Freeport Indonesia. “Mari kita berjuang bersama untuk generasi muda yang trampil, sehingga kelaknya anak Papua Pegunungan menjadi tuan di negeri sendiri,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Asisten II Setda Papua Pegunungan, Elay Giban kagum dengan fasilitas yang lengkap milik Yayasan Somatua untuk membina dan melatih anak-anak di berbagai bidang.
“Saya mengapresiasi kerja sama ini agar anak-anak kita juga di Papua Pegunungan dapat dibina dan dilatih dengan baik. Sehingga mereka bisa memiliki keterampilan yang baik,” ucapnya.
Elay pun mengapresiasi Penjabat Gubernur Papua Pegunungan dan jajaran atas kepercayaan yang memberikan perhatian kepada putra-putri asli daerah. Dia berharap anak-anak muda Papua Pegunungan dapat memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri di Papua. *** (Stefanus Tarsi)