KABARPAPUA.CO, Nabire– Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar evaluasi APBD Tahun 2025 bersama delapan kabupaten pada Selasa 29 Juli 2025.
Pertemuan yang diwakili oleh Asisten III Sekda, Zakharias F. Marey, ini menjelaskan dua sisi mata uang dalam pengelolaan anggaran daerah.
Papua Tengah patut berbangga dengan capaian realisasi pendapatan yang mencapai 60,66persen per 25 Juli 2025, menjadikannya provinsi dengan capaian tertinggi secara nasional.
Namun, Marey menyoroti sisi belanja yang masih minim, baru mencapai 35,75 persen. “Angka ini perlu ditingkatkan. Setiap rupiah APBD harus segera terserap dan dirasakan manfaat nyatanya oleh rakyat,” tegasnya.
Solusi dan Strategi Percepatan
Sejumlah kendala, mulai dari keterlambatan penetapan pejabat hingga lambatnya proses lelang dan masalah akses internet di daerah, diidentifikasi sebagai penghambat utama.
Untuk mendongkrak penyerapan, Pemprov mendorong langkah strategis, termasukmendorong realisasi cepat untuk belanja pegawai, barang/jasa, dan modal. Lalu, mengalokasikan minimal 40% belanja barang/jasa untuk produk usaha kecil dan koperasi, serta memanfaatkan Katalog Elektronik Versi 6 dan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD)untuk pengadaan cepat.
Inspektorat Daerah juga ditugaskan aktif mendampingi OPD.
Marey menekankan pembentukan tim monitoring dan rapat berkala adalah kunci. “Tata kelola keuangan harus transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik.” *** ( rilis)




















