KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Abepura tutup sementara. Mandeknya pelayanan kesehatan karena stok obat-obatan untuk pasien tengah habis.
Pihak rumah sakit telah memasang spanduk atau baliho pada pintu pagar masuk sejak Selasa 21 Mei 2024. Baliho ini sebagai pemberitahuan kepada masyarakat terkait penutupan sementara pelayanan kesehatan.
Direktur RS Khusus Abepura atau RSJ, Emma Come, kepada wartawan menjelaskan penutupan pelayanan kesehatan berlaku untuk Selasa 21 Mei 2024. “Stok obat-obatan emergency bagi pasien akut dan pasien gaduh gelisah habis serta obat pelayanan rawat jalan juga habis,” kata Emma di ruang kerjanya, Selasa.
Emma mengaku telah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan. Pihaknya juga telah mendapat arahan dari Pelaksana tugas Sekda Papua terkait kondisi Rumah Sakit Jiwa Abepura.
“Dari Minggu lalu kami sudah koordinasi intens dengan para pemangku kebijakan dan telah dikaji. Kami sudah mendapat kebijakan untuk atasi segera obat obatan emergency. Tadi pagi sudah langsung ditindak lanjuti untuk obat-obatan emergency,” terangnya.
Menurut Emma, habisnya stok obat-obatan di Rumah Sakit Jiwa Abepura sudah terjadi sejak 2 minggu lalu. Namun, pihaknya baru berani mengambil sikap tidak membuka pelayanan sementara demi keamanan tenaga kesehatan.
“Dokter spesialis dan para perawat mengambil sikap tidak memberikan pelayanan tanpa adanya obat-obatan emergency. Karena pasien gaduh gelisah cenderung menyiksa dirinya, lingkungan, dokter hingga perawat,” ungkapnya.
Minimnya Anggaran Rumah Sakit
Emma bilang, minimnya anggaran menjadi penyebab utama kekosongan stok obat-obatan di Rumah Sakit Jiwa Abepura. Penutupan pelayanan juga menjadi puncak dari kesabaran dokter dan perawat rumah sakit ini.
“Tahun lalu kami mendapat 4 miliar rupiah dan tahun ini dari induk kami dapat 2 miliar, sisanya akan ditambah pada perubahan. Jadi jujur sampai bulan mei sudah banyak item obat kami yang habis,” katanya.
Saat ini, kata Emma, sudah ada 12 item obat-obatan emergency yang kosong . Namun 5 item sudah masuk dan akan menyusul pada sore nanti untuk sisa lainnya. “Jadi dipastikan UGD akan kembali normal ketika obat injeksi sudah masuk. Sementara poli mulai aktif normal kembali besok,” sambungnya.
Selain itu, Emma juga menyampaikan sudah adanya koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua terkait kosongnya stok obat di Rumah Sakit Jiwa Abepura. Ia juga mengaku telah menghubungi pihak ketiga untuk segera mengirimkan obat-obatan bagi pasien.
“Dari 3 minggu lalu Dinas Kesehatan Provinsi juga sudah bufer kita dengan obat yang ada. Namun karena ini obat psikotropika tidak selalu ada di pasaran. Kemarin kita sudah minta lagi cuma tadi baru ditanggapi, tapi bukan obat obatan psikotropika yang dikasih,” katanya. *** (Natalya Yoku)