KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Nama Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Mathius D. Fakhiri tak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Papua. Putra terbaik bumi cenderawasih ini telah sukses mengemban tugas sebagai Kapolda Papua.
Sosok Mathius Fakhiri sapaan akrab jenderal bintang dua ini juga terkenal disiplin dan tidak pilih kasih. Fakta ini sebagaimana diungkapkan ajudan pribadi Mathius Fakhiri, Bripda Nusri Tefnay.
“Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas, disipilin, tidak pilih kasih, dihormati dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi,” ujar Nusri Tefnay di Jayapura Rabu 8 Mei 2024.
Menurut dia, segala hal tentang sosok Mathius Fakhiri atau MDF selalu menarik untuk dibahas, termasuk sisi lain dari kehidupannya. Nusri bercerita pertama kali bertemu dengan Fakhiri saat menjalankan tugas BKO di Kabupaten Lanny Jaya pada 2016.
“Saya sangat terkesan saat pertama kali melihat beliau. Bapak sangat disiplin di setiap menjalankan tugas. Setiap hari beliau selalu bangun pukul 05.00 subuh saat anggota sedang siaga fajar untuk menjalankan ibadah salat, kemudian persiapan,” ungkapnya.
Nusri mengaku saat mengenal sosok Fakhiri sejak berpangkat Barada atau satu balok merah. Ia pun tidak menyangka Fakhiri benar-benar komandan yang penuh disiplin dan tegas, sehingga kerap menjadi contoh untuk para prajurit yang saat itu bertugas.
“Awalnya saya berfikir seorang komandan itu akan bangun seenaknya, ternyata tidak, bahkan beliau tidak seperti yag saya pikirkan. Usai melakukan salat Subuh, beliau sarapan dan langsung turun ke lapangan mendampingi anak buah,” terangnya.
Nusri bahkan kagum dengan Fakhiri saat masuk ke dalam zona merah dengan berani, disiplin dan tepat waktu. “Itulah yang membuat saya termotivasi, yang awalnya saya terlambat dan lihat bapak sendiri disiplin makanya saya ikut lakukan hal serupa,” ucapnya.
Sosok Bapak bagi Anggota Polri
Ia menilai kepribadian Fakhiri sampai saat ini tidak pernah berubah. Meskipun menjabat Kapolda Papua, sikap rendah hati, disiplin, tegas, suka bergaul dan tidak membeda-bedakan tetap ditunjukkannya.
“Bapak itu orangnya mudah bergaul, baik itu terhadap bawahan maupun pejabat. Beliau (Fakhiri) selalu bersama masyarakat untuk memberikan bantuan ataupun sekedar bercerita untuk berbagi pengalaman. Beliau adalah bapak bagi kami,” ucapnya.
Fakhiri, lanjut Nusri, selalu berkorban untuk perdamaian dan keamanan dalam mengemban tugas sebagai Kapolda Papua sejak 2021. Fakhiri dikenal sebagai pemimpin yang selalu berkorban untuk perdamaian dan keamanan di Papua.
Hal itu ditujukkan Fakhiri saat pengamanan rombongan pengantar jenazah mendiang mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe di Jayapura pada Kamis 28 Desember 2023.
“Waktu itu kami sudah sarankan bapak Kapolda untuk tidak ikut berjalan kaki bersama rombongan pengantar jenazah. Sebab saat itu situasi tidak memungkinkan untuk pengawalan langsung dan ikut berjalan,” ungkap Nusri.
Nusri sebagai ajudan pribadi sudah mengingatkan potensi kekacauan saat pengantaran jenazah Lukas Enembe. Hanya saja mental yang luar biasa dan kepercayaan penuh kepada masyarakat, membuat Fakhiri pantang menyerah terhadap situasi.
“Bapak mentalnya luar biasa, ikut jalan kaki bersama masyarakat dan kawal jenazah sampai ke Stakin Sentani dan terjadilah chaos (kekacauan). Disitulah kami lihat bapa rela mengorbankan nyawanya sekalipun demi kedamaian dan kenyamanan. Mentak bapa bukan kacang-kacangan,” lanjutnya bangga.
Cerita lain Nusri, saat bersama Fakhiri di zona merah operasi. Kala itu mendapat serangan dari kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Kampung Banti 1 Mimika pada 2017.
“Saat itu hanya tersisa makanan kaleng dan mie instan, beliau menyesuaikan dengan situasi yang ada. Saya siapkan makanan yang ada mulai dari pagi sampai malam,” katanya.
Momen berkesan lain yang diceritakan Nusri adalah saat evakuasi jenazah yang terkena tembak di Kampung Utikini, Mimika. Fakhiri turun langsung membantu evakuasi jenazah meski dengan taruhan nyawa.
“Saat evakuasi jenazah kami diberondong dan ditembaki, sehingga terjadi baku tembak. Jika beliau mau aman saja pasti tidak ikut dan ambil risiko di lapangan. Jadi beliau berani, ya kita harus berani dan beliau disitu ikut balas tembakan,” ucapnya.
Begitu juga saat penyanderaan masyarakat di kawasan Tembagapura, Mimika. Fakhiri ikut jalan kaki untuk menyelamatkan dengan menenteng pelindung diri dan senjata untuk memastikan evakuasi berjalan aman.
“Beliau itu sangat sopan, disiplin dan juga berani. Harapan saya terhadap bapak Kapolda (Fakhiri) itu, semoga apa yang direncanakan ke depan itu berhasil dan diberkati, selalu sehat, sukses, serta selalu menjadi saluran berkat bagi banyak orang,” tutupnya.
Pengalaman menarik lain juga diungkapkan ajudan pribadi Fakhiri, Briptu I Ketut Agus Julio. Ia mengaku pertama kali mengenal sosok Fakhiri sejak September 2019 saat masih menjabat sebagai Wakapolda Papua.
“Sejak 2019 sampai dengan sekarang, saya intens setiap hari bersama dengan bapak. Bahkan saat wabah Covid-19 kami tetap bersama beliau,” kata pria yang akrab dengan sapaan Julio.
Sederhana, Humanis dan Bersahabat
Di mata Julio, Fakhiri adalah sosok yang humanis, suka bergaul dengan siapa saja. Selain itu, Fakhiri tidak neko-neko dalam melakukan keseharian, baik soal makan, berbelanja, dan bertemu masyarakat.
“Beliau orang yang sederhana sekali, contohnya saja soal makan. Beliau tidak pernah pilih-pilih soal makanan, pokoknya apa yang di siapkan itu yang beliau makan. Bahkan saat berada di rumah, beliau tidak pernah meminta yang macam-macam, artinya apa yang disiapkan orang rumah itu sudah yang beliau makan,” ungkapnya.
Fakhiri juga tidak pernah tawar-menawar saat berbelanja di lapak pedagang mama Papua. Namun di balik itu, Julio melihat sosok Fakhiri sebagai pemimpin yang sangat bersahabat dan tegas kepada semua anggota.
“Ya, kalau bentak atau marah menurut saya itu manusiawi saja, mungkin karena tuntutan tugas. Itu hanya kalau saya atau teman-teman lakukan kesalahan yang fatal, itu pun beliau palingan hanya bentak dengan suara besar saja, tidak pernah main fisik,” ucapnya Julio yang telah mendampingi Fakhiri selama 4 tahun.
Menurut dia, Fakhiri tidak pernah bedakan pangkat dan jabatan selama berdinas di Polri. Kata Julio, Fakhiri selalu memandang semua bawahannya sama, sehingga semua anggota diperlakukan sama.
“Contohnya kalau ada yang mau menghadap (bertemu), beliau tidak pernah pilih yang pangkat tinggi duluan dan yang pangkat rendah dari belakang. Tidak, semua perlakukan sama. Beliau tidak pernah pilih-pilih, kalau keperluannya mendesak dan bapak bisa bantu bapak pasti bantu, dan itu yang saya salut dari beliau,” ungkapnya.
Saat ditanya soal keberpihakan Fakhiri terhadap generasi muda Papua yang ingin masuk polisi. Julio merasa bangga karena Fakhiri memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi anak muda Papua yang ingin mendaftar sebagai polisi.
“Saya kira itu adalah salah satu kebijakan beliau dan itu sangat baik menurut saya. Sebab masih ada pimpinan di Polda Papua yang memberikan kesempatan untk anak muda yang memiliki keterbatasan secara ekonomi. Beliau pasti beliau bantu,” ujarnya.
Selama ini, kata Julio, Fakhiri kerap mengulurkan tangan bagi calon siswa polisi yang terkendala biaya. Ia mencontohkan bantuan untul calon siswa yang ingin berangkat ke Polda untuk tes lanjutan.
“Kemarin itu ada satu casis (calon siswa) dari Kabupaten Biak Numfor yang bersurat ke bapak. Casis ini menyatakan kalau dia tidak punya biaya untuk berangkat ke Jayapura dan bapak langsung telepon Kapolres Biak untuk bantu,” ucapnya.
Julio juga menceritakan keseharian Fakhiri paling simpel. Setelah bangun pagi, Fakhiri biasanya jalan pagi, olahraga kecil, lalu sarapan dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Yang paling berkesan bagi saya itu, kalau kita makan, beliau tidak pernah memisahkan kita dengan pejabat lain. Kita diminta untuk duduk di meja yang sama. Karena itulah kami merasa sangat dihargai, sampai kita yang kadang jadi malu,” kata Julio.
Ia juga mengungkapkan aktivitas yang jarang masyarakat ketahui tentang sosok Fakhiri kala tidak ada jadwal kedinasan. “Beliau juga biasanya jika tidak ada jadwal kedinasan memilih untuk memancing,” ungkapnya lagi. *** (Imelda/Siaran Pers)