KABARPAPUA.CO, Wamena – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena tutup selama 13 jam imbas kasus pembunuhan pasien di ruang Instalansi Gawat Darurat (IGD) pada Rabu malam 13 Maret 2024.
Penutupan pelayanan di RSUD Wamena lantaran petugas medis mengalami trauma dengan peristiwa pembunuhan pasien. Polisi menyebut pembunuhan tersebut dilatarbelakangi balas dendam terhadap korban.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, pembunuhan ini adalah aksi balas dendam terhadap korban yang dirawat di RSUD Wamena.
“Insiden ini teradi sekitar pukul 06:30 WIT, sekelompok warga masuk ke ruang IGD RSUD Wamena mencari korban terkait kasus pembunuhan di Pasar Wouma kemarin,” kata Heri, Kamis 14 Maret 2024.
Heri menduga kasus ini berkaitan dengan kasus penganiayaan terhadap warga berinisial OW (32) di Kompleks Pasar Wouma pada Rabu 13 Maret 2024. Penganiayaan diduga dilakukan oleh warga berinisial SW.
“Pukul 11.37 WIT, kami memperoleh informasi bahwa terdapat korban di ruang jenazah RSUD Wamena yang diduga dilakukan oleh korban penganiayaan yang berada di ruang IGD RSUD Wamena,” jelasnya.
Direktur Utama RSDU Wamena, dr.Velly Sahureka menerangkan, para pelaku sempat menyisir ruangan sebelum membunuh pasien yang menjalani perawatan di ruang IGD.
Petugas Medis dan Pasien Alami Trauma
Para pelaku juga menghancurkan fasilitas rumah sakit hingga membuat para pasien mengalami trauma hingga sebagian besar pasien minta pulang. Tak hanya itu, petugas medis juga mengalami trauma dari kejadian tersebut.
“Semua petugas dan pasien trauma dan ketakutan. Petugas dan pasien dapat ancam saat mereka masuk dengan senjata tajam. Ini trauma karena mereka sisir ke semua ruangan dan merusak fasilitas yang ada,” ungkapnya.
Velly berharap adanya jaminan keamanan bagi petugas medis RSUD Wamena agar bisa memberikan pelayanan kepada pasien. “Kita tahu pasien dalam kondisi sakit, mereka juga dalam psikis yang tidak stabil, sehingga mereka bisa dilayani di sini dengan perasaan aman,” ucapnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Jayawijaya, Sumule Tumbo merasa prihatin dengan kejadian tersebut. Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali hingga berimbas pada pelayanan rumah sakit.
“Saya tegaskan kepada seluruh masyarakat agar kejadian-kejadian yang tidak diinginkan ini tidak terulang lagi. Jadi kami mengimbau seluruh masyarakat di Jayawijaya agar bersama-sama menjaga keamanan ketertiban,” katanya.
Saat ini, Sumule memastikan pelayanan RSUD Wamena telah kembali normal pasca kejadian di IGD. “Kita wajib kita saling menjaga kemanan bersama, menjaga kemanan petugas kesehatan kita di RSUD Wamena maupun di puskemas sekitarnya,” pesannya. *** (Stefanus Tarsi)