KABARPAPUA.CO, Ilaga – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah akan mengucurkan sejumlah program, guna membantu masyarakat di Kabupaten Puncak dan kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Papua Tengah.
Sejumlah program tersebut disampaikan Gubernur Provinsi Papua Tengah Meki Nawipa saat bertatap muka dengan masyarakat Puncak, di Aula Negelar, di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat, 8 Agustus 2025.
Menurut Meki, pihaknya akan dukung pemerintahan saat ini dengan mengucurkan sejumlah program ke Kabupaten Puncak. Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat mendukung Bupati Puncak dan Wakil Bupati Puncak untuk lima tahun ke depan.
”Sehingga Ilaga ini kita bangun. Jalan di aspal, Guest House, dan kantor-kantor dibangun. Agar daerah ini bisa maju dan masyarakatnya sejahtera. Puncak ini kita punya kabupaten, kita bangun sendiri. Itu kebanggaan kita,” jelasnya.
Meki juga mengatakan, pihaknya setiap tahun akan datang ke Kabupaten Puncak dan tujuh kabupaten lainnya.
”Otoritas yang Tuhan kasih, otoritas yang rakyat kasih buat kami berdua. Sehingga bagaimana kita full kerja untuk negeri ini. Kita tidak boleh dipecahkan oleh suku, Dani, Damal, Moni, dan Mee. Itu stop, kita sekarang gotong-royong untuk bangun negeri ini,” ajaknya.
Menurut Meki, sejumlah program yang dimaksud, antara lain di bidang pendidikan, di mana SMA dan SMK mulai tahun ajaran baru 2025-2026 akan digratiskan di Provinsi Papua Tengah.

Saat Wakil Bupati Puncak Naftafi Akawal meninjau PLMTH di Kali Ilame Distrik Kago Kabupaten Puncak. (Foto dok: Diskominfo Puncak)
Sementara di bidang peningkatan kesehatan, kata Meki, dimana RSUD Timika akan menjadi rumah sakit penyangga bagi RSUD Ilaga dan Mulia. Terus, RSUD Paniai akan dikontrol kesehatan di Intan Jaya, Dogiay, dan Deiyai.
”Saat ini kami sedang bangun Telemedicine di RSUD Timika untuk mendukung RSUD Ilaga dan RSUD Mulia. Sehingga memungkinkan konsultasi dokter dan pemantauan pasien dari jarak jauh. Jika butuh dokter, maka dokter akan terbang ke Ilaga atau Mulia, sehingga masyarakat bisa tertolong,” terangnya.
Untuk tahun 2026, kata Meki, pihaknya juga akan memberikan langsung dana otonomi khusus (otsus) untuk rakyat asli Papua. Tapi aturan mainnya sesuai dengan mekanisme aturan dari Gubernur Papua Tengah. Jadi dana otsus akan turun ke kabupaten secara langsung.
”Saya akan dorong sekolah sepanjang hari (SSH), yang langsung dibiayai dari gubernur, gereja dan mama akan masak untuk anak-anak. Ini kita akan bangun di Ilaga, Sinak, Beoga, dan Doufo. Itu cara kami akan mengembalikan suara dalam bentuk program yang kalian kasih ke saya dan wakil gubernur,” tuturnya.
Selain itu, kata Mekim, pihaknya juga akan membangun sekolah berpola asrama yang dibangun di sejumlah distrik di Kabupaten Puncak, termasuk memberikan beasiswa bagi mahasiwa yang kuliah di Nabire dan Timika, terutama yang IPK-nya 2,5 ke atas.
”Namun mereka tidak mendapat beasiswa dari pihak lain. Bukan hanya yang asli Papua, tapi bagi mereka yang orang tuanya sudah mengabdi di wilayah Provinsi Papua Tengah,” terangnya.

Rombongan Gubernur Papua Tengah dan Pemkab Puncak saat pantau proses air keluar dari Turbin PLTMH.
Meki juga mengatakan, di dalam pemerintahannya ke depan, delapan kabupaten tidak ada istilah bagi-bagi uang kepada maasyarakat.
“Harusnya pemerintah membantu masyarakat dalam bentuk program-program pemberdayaan. Contohnya beternak babi atau membuat kebun kopi, agar masyarakat diberdayakan, tidak malas bekerja,” katanya.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Puncak, Meki juga akan memberikan bantuan sensor, tenda, bantuan bensin, bahan makanan, dan tenda.
“Ini akan diberikan kepada para pengungsi di Ilaga dan Gome, agar masyarakat ini bisa kembali lagi ke kampung halamannya membangun honai atau rumah akibat dampak dari konflik bersenjata beberapa waktu lalu,” paparnya.
Sementara untuk mengatasi pengangguran, Meki berjanji akan memberikan 500 sepeda motor bagi para pemuda yang ada di Kabupaten Puncak. Ini sebagai solusi menekan angka pengangguran di Kabupaten Puncak, bisa mendapatkan penghasilan dengan mengojek.
”Saya juga akan memberikan subsidi konektifitas penerbangan udara dari Nabire dan Timika ke distrik-distrik yang ada di Kabupaten Puncak berdasarkan lapangan terbang yang ada di Kabupaten Puncak. Agar menekan harga tiket pesawat, yang membuat masyarakat susah,” terangnya.
Sementara untuk persoalan keamanan, kata Meki, pihaknya akan membicarakan di tingkat pimpinan. Sehingga pihaknya mohon doa dan dukungan dari masyarakat. Sebab sudah ada alternatif yang diambil pemerintah Provinsi Papua terkait keamanan, dan terbukti Kabupaten Intan Jaya sudah aman.
”Kita akan bicarakan khusus di tingkat pimpinan. Kabupaten Intan Jaya saat ini sudah aman. Cara itulah yang akan kami pakai lagi untuk Kabupaten Puncak. Sebab kami punya keyakinan dengan daerah yang aman, maka pembangunan bisa dirasakan oleh masyarakat Puncak,” terangnya. ***(Diskominfo Puncak)




















