KABARPAPUA.CO, Serui – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Yapen menggandeng PT Sinar Wijaya Plywood Industries (SWPI) Awunawai dalam mendukung pembangunan di daerah.
Sehingga, Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy melakukan pertemuan bersama PT SWPI Awunawai. Pertemuan iniguna meningkatkan pembangunan daerah, khususnya pada masyarakat di wilayah sekitar perusahaan.
Selain itu, pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 10 April 2025 ini bertujuan memberikan masukan,sekaligus membahas berbagai hal penting terkait lingkungan hingga kontribusi perusahaan terhadap masyarakat dan mendukung kemajuan pembangunan daerah.
Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Bupati Kepulauan Yapen ini diikuti Asisten II Sekda Oktavianus Ayorbaba, Ketua DPR Kabupaten Kepulauan Yapen Ebson Sembai, General Manager PT. SWPI Awunawai Budiyanto, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kepulauan Yapen Rodaspus Patay, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yapen Alfredo Worabai.
Perusahaan memiliki peran penting dalam membantu peningkatan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi, pendapatan daerah, dan pembiayaan pembangunan.
Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy mengatakan, pertemuan ini merupakan hal penting untuk berdiskusi bersama pihak PT SWPI Awunawai terkait social responsibility atau tanggung jawab sosial atau komitmen perusahaan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Benyamin menjelaskan, pertemuan ini untuk menyelaraskan tujuan baik lewat komunikasi. Sehinggapemerintah daerah dapat mengetahui sejauh mana tugas dan tanggung jawab perusahaan, gunakepentingan pembangunan daerah maupun pembangunan nasional.
Benyamin menyampaikan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimaksud berkaitan dengan masyarakat, misalnya pemberian air bersih, pembukaan lapangan kerja, perumahan untuk masyarakat setempat, pengaspalan jalan, atau bahkan perbaikan rumah ibadah.
Berbagai permasalahan juga menjadi sorotan, yakni terkait dampak pembuangan limbah B3 ke laut yang dapat menyebabkan kehidupan di laut jadi rusak, maupun bakau-bakau jadi kering. Juga mengenai kayu-kayu bekas soumil tak bisa diambil untuk keperluan masyarakat, PHK pada saat dari PT Kodeko beralih ke PT SWPI hingga perusahaan yang belum menyelesaikan hak-hak karyawan.
“Prioritaskan pengangkatan orang asli Papua (OAP) atau ada prosentasi tertentu dalam rekruitmen karyawan. Kontribusi perusahaan kepada pemerintah daerah dalam peningkatan pajak orang asing, pembayaran pajak kendaraan perusahaan dan beberapa hal penting lainnya,” jelasnya.
General Manager PT. SWPI Awunawai Budiyanto memberikan respon positif melanjutkan koordinasi dengan tujuan memperbaiki pengelolaan limbah perusahaan. “Kami akan koordinasi bersama dinas-dinas terkait (pemerintah), untuk bagaimana bisa bersama-sama melihat hal yang masih kurang, seperti hasil limbah hingga menuju ke biota laut, dan akan bersama-sama mencari solusinya,” jelas Budiyanto. ***(Ainun Faathirjal)