KABARPAPUA.CO, Tiom – Beredar rekaman video audio Ketua KPU Lanny Jaya yang diunggah di akun media sosial facebook Kaonak Nen Jr. Rekaman berdurasi 2.45 menit menyebut aparat keamanan tidak mampu menjamin keamanan di Lanny Jaya.
Menyikapi statement tersebut, Kapolres Lanny Jaya, Kompol Nursalam Saka, S.Pd., M.M berikan klarifikasi. Kapolres menyebut pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua KPU Lanny Jaya adalah pernyataan sepihak dan menyudutkan kepolisian.
Menurutnya, dinamika perkembangan situasi Kamtibmas di Lanny Jaya yang menyebabkan tertundanya pleno tingkat Kabupaten Lanny Jaya, adalah murni karena pertimbangan situasi keaamanan.
“Saat itu pleno diskors karena adanya protes dari saksi paslon hingga mereka keluar dari ruang pleno. Disitu terjadi peningkatan eskalasi adanya kehadiran massa pendukung masing-masing paslon dalam jumlah banyak. Mereka membawa kelengkapan alat perang yang dinilai sangat berpotensi menimbulkan bentrokan antar pendukung,” terangnya.
Ia bersama Dandim 1713/Lanny Jaya memberikan saran kepada Ketua KPU Lanny Jaya untuk menunda sementara pleno. Saran ini karena kondisi cuaca gelap dan alasan faktor keamanan.
“Kami mengutamakan keselamatan jiwa manusia, daripada memaksakan situasi melanjutkan pleno dan mengabaikan faktor keselamatan jiwa manusia. Termasuk keselamatan jiwa penyelenggara, paslon, tim sukses, massa pendukung dan aparat keamanan,” katanya.
Nursalam mengatakan, pihaknya telah berinisiasi melakukan upaya mempertemukan penyelenggara Pilkada tingkat kabupaten dan provinsi. Pertemuan juga mengundang Forkopimda, paslon bupati hingga perwakilan tim sukses dan tokoh agama.
Pertemuan dalam bentuk kegiatan rapat koordinasi yang dilaksanakan pada Senin, 9 Desember 24 di Hotel Nawi Abua Tiom Lanny Jaya. Adapun hasil keputusan rapat koordinasi sepakat melanjutkan pleno pada 10 Desember 24.
“Dari pertemuan itu disepakati melanjutkan pleno tanggal 10 Desember 24. Namun dengan catatan pleno dapat dilanjutkan semua paslon harus menarik semua massa pendukungnya kembali ke posko pemenangan masing-masing,” bebernya.
Nursalam menilai pengerahan massa pendukung paslon di lapangan sangat berpotensi menimbulkan terjadinya konflik horizontal. Perang antar pendukung berpotensi menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugiaan materiil.
“Kami semata untuk meminimalisir terjadinya konflik yang membuat jatuhnya banyak korban jiwa antara para pendukung,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K, M.Kom., mengimbau masyarakat Lanny Jaya untuk tidak mempercayai berita-berita hoaks yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Mari ciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah Lanny Jaya,” ajak Benny. *** (Adv/Polda Papua)