Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PUBLIK · 4 Sep 2024 22:42 WIT

Ketika Pasien Cuci Darah Mengadu ke DPR Papua


					DPR Papua audiensi bersama RSUD Jayapura soal keluhan pasien cuci darah, Rabu 4 September 2024. (KabarPapua.co/Imelda) Perbesar

DPR Papua audiensi bersama RSUD Jayapura soal keluhan pasien cuci darah, Rabu 4 September 2024. (KabarPapua.co/Imelda)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua menggelar audiensi bersama pihak RSUD Jayapura, Rabu 4 September 2024. Audiensi menindaklanjuti aksi demo pasien RSUD Jayapura pada Selasa kemarin.

Selain RSUD Jayapura, DPR Papua juga mengundang pimpinan perusahaan penyedia jasa barang farmasi. Dalam audiensi membahas cairan cuci darah hingga honor tenaga medis atau kesehatan (nakes).

“Pertemuan hari ini, adalah tindak lanjut pertemuan dengan para pasien cuci darah yang datang ke DPR Papua. Mereka mengeluh bahwa cairan yang biasanya digunakan untuk mencuci darah itu kekurangan stok,” ungkap Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw.

Jhony memastikan RSUD Jayapura dapat melayani pasien cuci darah. Hal ini karena regen untuk pasien cuci darah sudah tersedia di rumah sakit.

“Jadi sesuai dengan janji saya kepada keluarga pasien, besok pagi reagennya sudah ada dan sudah bisa cuci darah. Tidak bisa tunda – tunda, karena ini soal nyawa,” ujarnya.

Dalam audiensi, kata Jhony, DPR Papua mendapatkan data bahwa perencanaan di RSUD Jayapura tidak tepat, dan terdapat kesalahpahaman di dalam manajemen. Dimana regen yang seharusnya ada untuk melakukan tes urine, malah tidak tersedia.

“Setelah kami lakukan inspeksi mendadak di ruang pencuci darah, memang betul regennya tidak ada,” katanya.

Jhony juga mengemukakan bahwa dari hasil rapat telah mendapatkan data bahwa ada dana APBD untuk RSUD Jayapura senilai Rp 24 Miliar, tetapi juga ada dana BPJS.

“Dengan adanya penambahan uang senilai Rp 24 miliar,  seharusnya menjadi prioritas 2 hal utama pertama.  Dimana setiap masyarakat yang berobat, namun tidak memiliki BPJS kesehatan harus dibantu, terutama orang asli Papua (OAP),” ucapnya.

Sementara prioritas kedua adalah soal penyelesaian honor bagi tenaga medis. “Karena sampai saat ini gaji atau honor belum diselesaikan dan juga untuk obat-obatan,”Jelasnya. *** (Imelda)

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Wamendagri Ribka: Makan Bergizi Gratis Dimulai 2 Januari 2025

23 November 2024 - 18:50 WIT

Youth Economic Summit 2024 Dorong Kaum Muda Berinovasi untuk Ekonomi Hijau

22 November 2024 - 18:59 WIT

Pengelola Hotel di Papua Wajib Laporkan Tamu WNA ke Imigrasi, Ini Tujuannya

20 November 2024 - 20:53 WIT

Tokoh Adat Ajak Warga Papua Jaga Kedamaian Sambut Desember

20 November 2024 - 18:36 WIT

Kala John Rettob Bantu Perabot Gereja Keakwa: Ada Sejarah Hubungan Emosional

19 November 2024 - 19:34 WIT

Posyandu dan Puskesmas, Garda Terdepan Pencegahan Stunting

18 November 2024 - 22:46 WIT

Trending di PUBLIK