Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

BISNIS · 22 Sep 2025 23:17 WIT

Kedai Receh Perkenalkan Kopi Ambaidiru di Festival Kopi Papua


					Suasana pengunjung di Stand Kedai Receh dalam Festival Kopi Papua di Kota Jayapura. (IST)
Perbesar

Suasana pengunjung di Stand Kedai Receh dalam Festival Kopi Papua di Kota Jayapura. (IST)

KABARPAPUA.CO, Serui – Kedai Receh, salah satu UMKM asal Kabupaten Kepulauan Yapen kembali ambil bagian dalam Festival Kopi Papua yang digelar Bank Indonesia di Ex Terminal Penumpang di Entrop PTC, Kota Jayapura, Papua yang berlangsung 20-22 September 2025. 

Dalam ajang ini, Kedai Receh hadir dengan percaya diri memperkenalkan Kopi Ambaidiru yang dikenal sebagai primadona kopi robusta khas Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.

Owner Kedai Receh, Loretha Natalia Samber atau akrab disapa Etha menjelaskan, partisipasi pihaknya dalam Festival Kopi Papua bukan kali pertama. Selama lima tahun terakhir, Kedai Receh selalu diundang Bank Indonesia mengikuti ajang tahunan tersebut.

“Tujuan kami mengikuti Festival Kopi Papua adalah memperluas jaringan pasar sekaligus memperkenalkan Kopi Ambaidiru. Kopi ini merupakan primadona dari Kepulauan Yapen dan menjadi kebanggaan masyarakat Papua,” jelas Etha lewat WhatsApp, Senin, 22 September 2025.

Dalam festival tersebut, Kedai Receh membawa produk green bean Kopi Ambaidiru, aneka minuman kopi khas racikan Kedai Receh, serta menghadirkan langsung petani kopi asal Ambaidiru. Hal ini dilakukan agar petani bisa mendengar langsung permintaan pasar terhadap kopi lokal mereka.

“Keberangkatan kami ke Kota Jayapura juga didukung penuh oleh Bupati Kepulauan Yapen dan Ketua DPR Kabupaten Kepulauan Yapen. Dukungan ini sangat berarti bagi pengembangan Kopi Ambaidiru agar semakin dikenal luas,” tambahnya.

Etha juga menyoroti perubahan peta administrasi Papua yang kini terbagi menjadi tujuh provinsi. Menurutnya, hal ini membuat klaim terhadap merek Kopi Papua semakin terbatas, sehingga Kopi Ambaidiru menjadi salah satu kopi yang tetap melekat dengan identitas Provinsi Papua.

“Dengan cita rasa robusta yang khas dan berbeda, Kopi Ambaidiru menjadi primadona kopi dari Provinsi Papua,” terang Etha.

Selama mengikuti Festival Kopi Papua, Kedai Receh semakin dikenal masyarakat luas. Bahkan, banyak pengunjung yang menanyakan kemungkinan pembukaan cabang di Jayapura.

Etha berharap, keikutsertaan dalam festival ini mampu memacu petani kopi Ambaidiru untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. “Kami berharap Kopi Ambaidiru dapat menembus pasar global melalui ajang seperti ini,” pungkasnya. ***(Ainun Faathirjal)

Foto oleh Istimewa

1. Suasana pengunjung di Stand Kedai Receh .

Artikel ini telah dibaca 119 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Empat Distrik di Yapen Masuk Usulan Pembangunan Kampung Nelayan

5 December 2025 - 07:30 WIT

Customer Intimacy, Perkuat Sinergi PLN dan Pelanggan

5 December 2025 - 07:11 WIT

Telkom neuCentrIX  Perkuat Digitalisasi di Bumi Papua

5 December 2025 - 06:54 WIT

126 Guru Honorer SD di Kepulauan Yapen Ikut Pelatihan Kurikulum Merdeka Belajar

5 December 2025 - 00:27 WIT

PELNI Gratiskan Angkut Barang Bantuan untuk Bencana Sumut dari Seluruh Indonesia

5 December 2025 - 00:10 WIT

Gubernur Papua Pastikan Stok Bapok Aman Hingga Awal 2026

4 December 2025 - 07:59 WIT

Trending di BISNIS