Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PAPUA BARAT · 16 Dec 2023 13:01 WIT

Kata Paulus Waterpauw soal Jokowi: Tak Ada Dinasti Politik, Tapi Reformasi Ketiga


					Paulus Waterpauw saat mendampingi sang istri Roma Megawanty bersilaturahmi dengan masyarakat Kampung Marsi, Kabupaten Kaimana pada Jumat, 15 Desember 2023. (KabarPapua.co/Yosias Wambrauw) Perbesar

Paulus Waterpauw saat mendampingi sang istri Roma Megawanty bersilaturahmi dengan masyarakat Kampung Marsi, Kabupaten Kaimana pada Jumat, 15 Desember 2023. (KabarPapua.co/Yosias Wambrauw)

KABARPAPUA.CO, Kaimana – Tudingan praktik dinasti politik yang dialamatkan kepada sosok Joko Widodo (Jokowi) santer belakang menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Beragam komentar dan tanggapan berseliweran.

Mantan Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw misalnya yang turut menanggapi tudingan praktik dinasti. Tanggapan ini terlontar saat mendampingi sang istri Roma Megawanty bersilaturahmi dengan masyarakat Kampung Marsi, Kabupaten Kaimana pada Jumat, 15 Desember 2023.

Menurut Paulus Waterpauw, Jokowi tidak melakukan praktik dinasti politik, melainkan reformasi ketiga. Jokowi, lanjutnya, membuat tatanan aturan yang membuat anak usia muda atau pemuda Indonesia boleh memimpin negara ini.

“Kebetulan saja anaknya (Gibran) yang sementara ditandem sebagai wakil presiden. Namun sesungguhnya perubahan itu untuk kepentingan semua anak bangsa. Kalau tidak, berarti hanya yang tua saja yang memimpin, dan yang muda pasti protes,” ujarnya.

Paulus Waterpauw juga mengungkap pengalamannya selama merantau di Pulau Jawa sejak usia 4 tahun. Putra asli Kaimana ini mengutip istilah dari orang Jawa bahwa jika pemimpin adalah rahasia langit, yang artinya kehendak Tuhan.

Istilah lain, lanjut Paulus Waterpauw, sebutan tulang wangi yang artinya pemimpin tersebut disegani orang, karena memimpin dalam segala hal dan tidak pernah mempunyai musuh serta tidak membeda-bedakan.

“Bapa dan mama dong sudah tau to, kalau orang pakai minyak wangi dan lewat. Sama seperti itu sudah, artinya wangian itu menimbulkan sebuah kebahagian, kesenangan dan kesukacitaan,”  ucapnya saat menyapa masyarakat dengan logat Papua.*** (Yosias Wambrauw)

Artikel ini telah dibaca 150 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Trans Wamena-Karubaga Usai Hadiri Kampanye Akbar

25 November 2024 - 19:07 WIT

Peringatan Sumpah Pemuda di Sorsel: Semangat Persatuan, Tanpa Perbedaan 

28 October 2024 - 17:38 WIT

Situasi Kaimana Kembali Kondusif Pasca Ricuh di Kantor Bawaslu

4 September 2024 - 09:45 WIT

Jadi Tontonan Warga, Bupati Kaimana Lantik 42 Pejabat Tinggi Pratama di Terminal Angkot

15 August 2024 - 22:34 WIT

5 Anggota MRPB Turun Gunung, Cek Realisasi Dana Otsus di Kaimana

15 August 2024 - 22:13 WIT

Kepala Suku Miere Curhat ke Kapolda Papua Barat Soal Anak Suku Masuk Polisi

1 August 2024 - 09:39 WIT

Trending di KABAR PAPUA BARAT