KABARPAPUA.CO, Sorong – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sorong dan Raja Ampat menggelar bakti sosial di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat sepanjang akhir pekan. Bakti sosial ini telah melayani pengobatan 300 warga setempat.
Pulau Gag merupakan wilayah terluar Provinsi Papua Barat Daya dan lebih dekat dengan Halmahera. Pulau Gag hanya memiliki Puskesmas Pembantu (Pustu) dan tidak ada dokter.
Dalam bakti sosial ini, IDI memberikan pelayanan sirkumsisi (sunat), pelayanan KB IUD dan implant. Selain itu ada pemberian kacamata baca, pemberian alat bantu dengar, pelayanan manajemen nyeri.
Pelayanan lain yakni konsultasi gizi klinik, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan ibu hamil dengan USG, serta pemeriksaan darah (Hb, Gula darah, kolesterol, malaria, asam urat).
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Adib Khumaidi mengatakan bahwa bakti sosial ini merupakan kegiatan prioritas dan rutin oleh IDI cabang di seluruh Indonesia .
Rata-rata Warga Alami Diabetes, Stunting hingga Katarak
Salah satu tujuannya untuk mendekatkan pelayanan spesialistik agar dapat menjangkau masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan. Tujuan lain untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
“Hampir setiap minggu, selalu ada IDI cabang yang mengadakan bakti sosial berupa pengobatan gratis oleh dokter umum dan dokter spesialis. Bakti sosial ini terutama di wilayah yang masih memilki keterbatasan akses fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Dalam bakti sosial ini, rata-rata masyarakat mengalami diabetes, stunting atau kekurangan gizi, diare hingga katarak. Pihaknya memberikan kaca mata gratis bai penderita mata rabun.
Sementara bagi masalah pendengaran, IDI memberikan alat bantu dengar secara gratis. Tak hanya itu, IDI juga melakukan tindakan sunat pada sejumlah anak tanpa biaya.
Libatkan 7 Dokter Umum dan 11 Dokter Spesialis
Ketua IDI Cabang Sorong, Tumpal Simatupang menyampaikan bakti sosial kali ini melibatkan 7 dokter umum, serta 11 dokter spesialis. Adapun dokter spesialis yang terlibat yakni 2 dokter spesialis anak, 2 internis, 2 dokter spesialis kandungan.
Kemudian, seorang dokter spesialis THT, 1 dokter spesialis mata, 1 dokter spesialis ortopedi, 1 dokter spesialis gizi klinik, 1 dokter anestesi, dan 1 dokter spesialis bedah. “Sepanjang akhir pekan ini, sekitar 300 masyarakat mulai dari anak hingga dewasa berobat. Pemeriksaan kesehatan di Balai Desa,” kata Tumpal.
Rusmia (26), salah satu pasien hamil 36 minggu mengaku gembira mendapatkan pelayanan pemeriksaan kandungan gratis. Pemeriksaan lengkap menggunakan USG tanpa perlu ke fasilitas kesehatan yang berjarak 4 jam perjalanan laut. *** (Rilis)