KABARPAPUA.CO, Wamena– Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengevaluasi kinerja satu tahun penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Papua Pegunungan. Sejumlah hal disorot dalam evaluasi itu yang dipimpin Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo, SH.MH
Wempi menjelaskan dari evaluasi tim kemendagri, didapat sejumlah agenda utama pemerintahan DOB Papua Pegunungan yang tidak sesuai dengan agenda utama.
Misalnya saja prasarana pemerintahan yang diharapkan dapat dibangun lebih cepat, kenyataannya belum ada pembangunan. Salah satunya dikarenakan terkendala penyediaan lahan dan sejumlah kegiatan lainnya.
“Hasil evaluasi hari ini banyak yang tidak roadmap, sehingga menimbulkan ketidak konsisten dalam bekerja. Ke depan tidak boleh terulang kembali,” katanya, Kamis 16 November 2023.
Hal lainnya adalah banyak kegiatan dan pemanfaatan anggaran yang tidak tepat sasaran dan kenyataannya tak memberi dampak yang signifikan.
“Rakyat yang ada di gunung, perputaran uangnya tidak ada. Ini yang akan menjadi tanggung jawab ke depan. Kasihan mama-mama datang berjualan di pasar, pembelinya terbatas, karena salah satu faktor peredaran uang pun terbatas,” katanya.
Wempi menjelaskan ke depan dibutuhkan pemahaman OPD untuk sinergi bersama membangun Provinsi Papua Pegunungan.
“Ini bukan persoalan pekerjaan siapa yang hebat dan tidak, namun membutuhkan tim kerja yang solid. Jika tim kerjanya solid, otomatis leadernya gampang untuk mengarahkan,” katanya.
Wamendagri berharap hasil evaluasi hari ini dapat menjadi acuan memperbaiki apa yang sudah dilakukan dan menuntaskan apa yang belum dikerjakan.
“Satu ke depan fokus pada roadmap, agar apa yang belum diselesaikan dapat dikerjakan oleh gubernur definitif. Harus ada legislasi yang jelas selama kepemimpinan pj gubernur. Jangan sampai dua tahun masa transisi ini buang waktu sia-sia dengan anggaran yang cukup besar,” katanya.
“Saya mendengar Pemprov Papua Pegunungan akan melakukan program subsidi penerbangan dengan tujuan menyamakan harga antara Jayapura dan Papua Pegunungan. Ini terobosan sangat baik untuk membantu masyarakat di Papua Pegunungan,” katanya.
Harapannya dengan terobosan ini bisa menjaga stabilitas harga pasar menjelang hari raya Natal dan Tahun baru, sehingga masyarakat bisa merasakan dampak dari kehadiran DOB Papua Pegunungan, baik sisi ekonomi maupun pembangunan Infrastruktur. *** (Stefanus Tarsi)