KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura- Hidangan khas Hari Raya identik dengan makanan bersantan yang tentunya sangat menggoda selera. Mulai dari rendang, gulai, opor ayam, hingga soto betawi. Kesemuanya susah untuk dihindari.
Sudah lazim kalau makanan yang tidak habis akan dihangatkan setelahnya. Bahkan, banyak orang yang lebih menyukai makanan yang sudah dihangatkan berkali-kali karena teksturnya menjadi lebih empuk dan bumbunya pun meresap lebih terasa.
Namun, hati-hati memanaskan makanan bersantan karena bisa menjadi sumber kolesterol. Mulai waspada ya jika kepala sudah terasa pusing dan berat, coba diingat-ingat apakah baru saja mengonsumsi makanan bersantan yang sudah dipanaskan kembali?
Seperti dilansir dari haibunda.com, makanan bersantan yang dihangatkan bisa menjadi berbahaya, jika dipanaskan berulang-ulang. Santan yang sering dipanaskan akan hilang nutrisi di dalamnya dan menjadi pemicu kolesterol.
Santan memang tidak secara langsung mengandung kolesterol. Namun, kandungannya akan berubah jika berulang kali dipanaskan dengan tujuan agar tidak basi.
Santan termasuk dalam bahan makanan yang memuat kalori, asam lemak, karbohidrat, protein, magnesium, zat besi, fosfor, dan kalium. Kesemua zat ini memiliki peranan penting masing-masing dalam tubuh.
Nah, saat santan dipanaskan berulang akan mengubah asam lemak di dalamnya menjadi lemak jenuh. Jika dikonsumsi terlalu banyak akan berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL dalam tubuh.
Tumpukan kolesterol LDL dalam darah kemudian menyebabkan lonjakan lemak di pembuluh darah. Hal inilah yang kemudian bisa menyumbat aliran darah ke jantung serta otak.
Kemudian, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga stroke. Waduh, jangan sampai hal ini menimpa Bunda dan keluarga ya. Bagaimana agar lemak santan tidak berbahaya saat dipanas? (*)