KABARPAPUA.CO, Pegunungan Arfak – PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk ketujuh kampung yang berada di Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Tujuh kampung tersebut masuk dalam wilayah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Daerah tersebut saat ini sudah mendapatkan pelayanan kelistrikan PLN yang disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) Anggi berkapasitas 150 kW.
Melalui Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIW PPB), Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Papua Barat serta Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manokwari membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 6,65 kilometer sirkuit (kms).
Selain itu ada Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 0,85 kms, serta sebuah gardu dengan kapasitas 50 kilovolt Ampere (kVA). Jaringan ini berhasil dirampungkan untuk menghubungkan sistem Listrik Desa Anggi ke sistem Listrik Desa Sururey.
Berkat jaringan baru, Kampung Kopo, Kampung Inyaub, Kampung Saunggemeba, Kampung Sunggedes, Kampung Sururey, Kampung Anuk dan Kampung Tomstera bisa menikmati listrik secara penuh.
Perwakilan kepala kampung, Agus Ahory, menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN atas perhatiannya kepada masyarakat Sururey. Rasa terima kasih ini karena masyarakat bisa menikmati listrik 24 jam.
“Kini, masyarakat bisa menikmati manfaat listrik tidak hanya di malam hari saja, tapi bisa digunakan untuk kegiatan di siang hari, khususnya bagi masyarakat yang sudah mendapat listrik di Distrik Sururey ini,” ujarnya.
Distrik Sururey memiliki potensi pada sektor pertanian. Utamanya pada jenis tanaman sayuran seperti kentang, kol, buncis dan tanaman sumber karbohidrat seperti ubi jalar dan keladi.
Selain itu juga terdapat potensi budidaya kopi Anggi yang tersebar di lanskap Pegunungan Arfak. Dengan hadirnya listrik selama 24 jam, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Distrik Sururey.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menyampaikan selamat kepada masyarakat Sururey. Ia berharap listrik ini bisa bermanfaat, terutama pada kegiatan di siang hari, sehingga masyarakat bisa lebih produktif lagi.
Menurut Budiono, penambahan nyala listrik pada ketujuh kampung tidak luput dari bantuan berbagai stakeholder sehingga tugas PLN menjadi lebih ringan. Ia berharap peningkatan jam nyala operasi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat ketujuh kampung yang ada di Kabupaten Arfak.
“Ini menjadi komitmen PLN dan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan energi hijau yaitu menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT), seperti PLTMH Anggi yang memanfaatkan potensi air sebagai sumber energi,” pungkas Budiono. *** (Siaran Pers)