KABARPAPUA.CO, Ilaga- Bupati Puncak Elvis Tabuni bersama dengan Wakil Bupati Puncak Naftali Akawal dengan menggunakan helikopter mengantar langsung dana desa ke Distrik Oneri, Lambewi, Agandugume. Penyerahan dana ini dipusatkan di Distrik Agandugume, Senin, 21 Juli 2025.
Setelah dari Distrik Agandugume, selanjutnya bupati dan wakil bupati melanjutkan perjalanan ke Distrik Sinak, Sinak Barat, Yugumuak, Bina, Pogoma, Kembru. Pada tahapan ini, penyerahan dana desa dipusatkan di Distrik Sinak.
Pada saat di Sinak, bupati dan wakil bupati menyerahkan bahan makanan berupa beras, gula, kopi, dan terpal untuk masyarakat yang masih mengungsi akibat situasi keamanan di daerah tersebut.
Turut mendampingi Bupati dan Wakil Bupati, diantaranya Ketua DPRK Puncak Thomas Tabuni, serta Plt Sekretaris Daerah Puncak Nenu Tabuni, serta sejumlah pimpinan OPD, diantaranya Kepala Dinas Pemberdayaan masyarakat kampung (DPMK) Andre Maruanaya, Inspektur Inspektorat Kabupaten Puncak Kristian Sikoway, dan pimpina OPD lainnya.
Terlihat juga dalam rombongan, Kapolres Puncak Kompol Mardi Marpaung, Dandim 1717/Puncak Letkol Inf. Himawan Ady S, serta Kepala Bank Papua cabang Ilaga Pincap Daniel Anggiluly.
Dana desa yang diantarkan langsung kepada masyarakat menjadi janji politik dari keduanya. Saat kampanye, keduanya berjanji akan melakukan kunjungan kerja perdana ke distrik terjauh, sesuai dengan visi misinya yakni membangun dari kampung ke kota. Tujuan langsung hadir di tengah warga juga dimaksudkan agar bisa mendengar langsung aspirasi dari masyarakat di kampung.
Disambut Antusias

Masyarakat antusias menyambut Bupati dan Wakil Bupati Puncak saat mengantar dana desa langsung kepada masyarakat di distrik terjauh. Foto: Diskominfo Puncak
Saat tiba di Distrik Agandugume, rombongan disambut antusias oleh warga.Bupati Elvis Tabuni bilang, kunjungan ke Distrik Agandugume merupakan kunjungan pertama sejak keduanya dilantik 25 Maret 2025.
“Kami sudah serahkan dana kampung, antar langsung ke kampung. Kami berharap dana ini dapat digunakan untuk pembangunan di kampung. Kepala desa jangan bawa dana ke Nabire, ke Timika. Dana ini harus dimanfaatkan baik untuk kepentingan pembangunan di kampung,” katanya.
Mewakili masyarakat Agandugume, Nius Tabuni meminta pemerintah membuat aspal pada Bandara Agandugumu. Sementara pusat grosir yang sebelumnya sudah dibangun pemerintah, untuk kembali diisi kebutuhan bahan pokok, supaya masyarakat dapat membeli dengan harga murah dan terjangkau.
Masyarakat juga meminta penetapan jadwal tetap subsidi penerbangan dari Timika-Agandugume PP atau Ilaga-Agandugume PP.
“Kami juga minta bantuan keamanan untuk pengungsi di Kampung Daganggok dan Kampung Wiru, serta pemerintah membuatkan KTP untuk warga di 3 distrik ini, karena hampir seluruh warga tak memiliki KTP,” katanya.
Masyarakat di Agandugume juga meminta ditempatkannya kembali para guru, agar sekolah bisa aktif kembali, sebab sejak 3 tahun lalu, pendidikan tidak ada.
Aspirasi di Distrik Sinak

Bupati dan Wakil Bupati Puncak mengantar dana desa langsung kepada masyarakat di distrik terjauh dengan menggunakan helikopter. Foto: Diskominfo Puncak
Dari Distrik Agandugume, rombongan kembali melanjutkan ke Distrik Sinak untuk penyerahan dana desa pada Distrik Sinak, Sinak Barat, Yugumuak, Bina, Pogoma. Penyerahan dana desa dipusatkan di lapangan terbang Distrik Sinak.
Kepala Distrik Sinak, Kogoya meminta pemerintah membangun rumah warga untuk para pengungsi.
“Kami juga ingin menyampaikan aspirasi pemekaran Kabupaten Puncak Timur dengan ibu kota di Sinak, serta adanya pembangunan jalan dan jembatan penghubung Sinak menuju ke Mulia Kabupaten Puncak Jaya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Pdt. Panus Magi meminta gereja yang sempat tidak aktif akibat konflik, mohon perhatian dari pemerintah.
Ketua DPRK Puncak Thomas Tabuni menyampaikan dana desa akan diterima langsung di kampung sudah dilakukan oleh bupati dan wakil bupati.
“Penyerahan langsung ke masyarakat seperti ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Kami harapkan kepala kampung harus bertahan di kampung, agar dana desa sampai ke masyarakat, digunakan untuk pembangunan di kampung,” katanya. (Diskominfo Puncak)




















