KABARPAPUA.CO, Ilaga– Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Puncak kembali menggelar pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi daerah. Pasar murah ini sebagai upaya meringankan beban ekonomi warga.
Gerakan pangan murah ini merupakan kali kedua di Kabupaten Punca. Pasar murah pertama digelar pada 19 April 2024. Kedua pada 4 Juli 2024 dengan terpusat di Distrik Kago, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Penjabat Bupati Puncak, Darwin Tobing mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Puncak kembali menggelar pangan murah. Gerakan pangan murah ini bertujuan untuk menekan inflasi daerah dan membantu masyarakat mengatasi tingginya harga sembako.
“Hari ini tanggal 4 juli 2024, kita melaksanakan pasar pangan murah di kabupaten puncak tepatnya di kota Ilaga. Tujuan dari pasar pangan murah itu adalah untuk meringankan beban masyarakat atas kesulitan ekonomi mereka,” katanya.
Darwin menjelaskan, pasar murah ini menyediakan paket pangan murah berupa beras, minyak goreng, gula pasir, mie instan, garam, vetsin, ikan sarden, kopi, dan sabun cuci. Ia berharap pasar murah berlanjut di Distrik Bioga dan Distrik Sinak.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Puncak, Otto Alom, mengatakan pasar murah ini akan berkelanjutan. Setidaknya pasar murah akan digelar setiap triwulan sebagaimana penyampaian Pj Bupati Puncak.
“Tahap pertama kami sudah lakukan gerakan pangan murah di pusat Kota Ilaga. Saat ini adalah tahap kedua yang kami sudah jalankan dan berikut pada Desember mendatangkan. Ada tiga lokasi yang serentak dilaksanakan yaitu, Kota Ilaga, Distrik Sinak, dan Distrik Bioga,” jelasnya.
Dalam pasar murah, pemerintah menjual setiap paket sembako sebesar Rp100 ribu guna meringankan beban masyarakat. Harga ini jauh sangat murah dari harga pasar yang mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu.
Adapun paket sembako berupa beras bersih 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter, kopi senang 2 seaset, garam 250 gram, micin 250 gram, mie sedap 2 bungkus, ikan kaleng 1 buah dan sabun cuci 800 gram.
Salah seorang warga Puncak, Jemiance Kulla mengaku senang karena dapat berbelanja sembako untuk kebutuhan sehari-hari dengan mengeluarkan uang Rp100 ribu. Harga ini jauh lebih murah jika membeli di pasar dengan harga normal.
“Saat ini gerakan pangan murah ini sangat membantu kami. Masyarakat yang memiliki penghasilan kecil jadi bisa hemat. Kalau di pasar biasanya kami belanja bisa menghabiskan biaya hingga 600 ribu rupiah. Harapannya pangan murah ini bisa digelar kembali,” ucapnya. *** (Siaran Pers)