KABARPAPUA.CO, Wamena – Pengusaha orang asli Papua (OAP), Jhon Matuan meminta pemerintah provinsi Papua Pegunungan tidak monopoli dalam pembagian paket pekerjaan yang dikhususkan untuk pengusaha lokal.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Jhon Matuan saat menggelar aksi protes di Kantor Dinas PUPR Papua Pegunungan. Aksi ini untuk mencari keadilan dalam pembagian paket pekerjaan di bawah Rp 2,5 miliar.
“Pemprov Papua Pegunungan tidak boleh main kepentingan, pemerintah tidak boleh monopoli dalam pembagian paket pekerjaan. Harus merapat kepada pengusaha OAPP, tidak boleh hanya orang tertentu adik kakak dan sebagainya yang mendapatkan paket pekerjaan,” sindirnya.
Selama ini, pengusaha OAP sudah tiga kali melakukan audiensi dengan Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai. Namun, ia menyayangkan tidak adanya realisasi sampai saat ini.
“Kami menilai sikap Pj Gubernur Velix Wanggai hanya janji manis saja, namun realisasi tidak ada. Selama ini juga dia lebih banyak janji-janji saja dalam programnya. Itu hanya pencitraan saja, namun realisasi yang dijanjikan selama ini belum dilaksanakan,” ungkapnya.
Menurut dia, Pj Gubernur Velix Wanggai hadir untuk melayani orang Papua Pegunungan. Untuk itu, ia meminta pelayanan kepada masyarakat harus merata, termasuk pengusaha OAP.
“Kami semua ini sudah sekolah, namun pengangguran sangat banyak. Kami lebih memilih untuk berkecimpung di dunia pengusaha, namun jika usaha kami tak didukung oleh pemerintah lewat paket pekerjaan, maka kami mau makan apa,” ucapnya. *** (Stefanus Tarsi)