KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat menyiagakan 1.221 personel guna mengamankan pasokan listrik menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.
Personel tersebut terdiri dari 250 pegawai PLN, 971 petugas pelayanan teknik, serta 5 tim Pasukan PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) di wilayah Papua dan Papua Barat.
PLN juga menyiapkan 60 posko yang tersebar di seluruh unit pelaksana pada masa siaga sejak 3 April 2024 hingga 18 April 2024. Hal ini untuk memastikan agar suplai listrik terus andal dan petugas di lapangan dapat cepat merespon apabila terjadi gangguan.
152 Titik Jadi Prioritas Pengamanan Kelistrikan
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menyampaikan, sekitar 152 titik di pada enam provinsi di Tanah Papua menjadi prioritas pengamanan kelistrikan PLN.
Menurut Budiono, dari ratusan titik prioritas, sebagian besarnya merupakan tempat ibadah/masjid. “Pada prinsipnya kami siap mengamankan kelistrikan dalam kondisi andal pada momen Idul Fitri,” ujarnya.
Sebelumnya, PLN telah melakukan berbagai persiapan dalam menjaga keandalan pasokan listrik. Apel gelar pasukan dan peralatan di setiap Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3).
Kemudian, inspeksi penyulang dan gardu serta penyisiran jaringan dan pemangkasan dahan-dahan yang mendekati jaringan listrik telah dilaksanakan. PLN juga memaksimalkan operasional pembangkit listrik.
“PLN menyiapkan suplai cadangan dengan menyediakan peralatan pendukung siaga berupa 36 unit unit gardu bergerak (UGB), 23 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) dan 98 Unit Mobile Genset. Semua peralatan dalam kondisi siap jika harus diperlukan cepat sebagai cadangan daya,” kata Budiono.
PLN Maksimalkan Sistem Outage Managemen
Sebagai mitigasi adanya gangguan, PLN juga memaksimalkan sistem outage managemen pada command center. Hal ini bertujuan agar layanan pengaduan dan keluhan berjalan cepat dan akurat.
“Dengan jumlah petugas yang kami kerahkan tersebut, tentunya kami berupaya dan berharap gangguan dapat dihindari. Kami juga mengimbau kepada seuruh masyarakat untuk tetap bijak dan berhati-hati dalam menggunakan peralatan listrik di rumah,” ucapnya.
Saat ini, Budiono menambahkan, beban puncak kelistrikan di Papua dan Papua Barat mencapai 452 MW dengan daya mampu pembangkit sebesar 633 MW. Kondisi ini memberikan cadangan daya sekitar 181 MW untuk memenuhi kebutuhan daya selama Ramadan dan Lebaran.
“PLN saat ini telah bertransformasi ke era digital, sehingga pekerjaan dapat dimonitor secara real time. Jika terjadi gangguan yang tidak dapat dihindari, pelanggan dapat langsung melakukan pengaduan melalui aplikasi PLN Mobile,” pesannya. *** (Rilis)