KABARAPPUA.CO, Nabire– Wakil Gubernur Provinsi Papua Tengah, Deinas Geley prihatin atas lonjakan kasus HIV/AIDS di wilayahnya yang kini dilaporkan mencapai lebih dari 22 ribu kasus.
Melalui pesan kepada media pada Rabu 14 Mei 2025, ia menegaskan tingginya angka ini adalah ancaman serius yang dinilai sebagai “pembunuhan terstruktur” akibat kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat.
Menanggapi situasi darurat ini, Wagub Deinas langsung menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan delapan kabupaten untuk segera melakukan pendataan kasus secara akurat dan menyeluruh.
Pemeriksaan Kesehatan Rutin di Sekolah: Diinstruksikan untuk menyiapkan program tes darah dan skrining penyakit menular, khususnya HIV/AIDS, di sekolah, mulai dari siswa-siswi SD kelas 3, SMP, hingga SMA.
“Kita wajib periksa generasi muda kita. Kalau sudah terpapar, harus segera ditangani. Yang belum, kita lindungi. Jangan sampai kita kehilangan generasi penerus Papua,” ujarnya.
Wagub Deinas menekankan bahwa penanganan masalah ini memerlukan kolaborasi sosial yang masif, setelah pendataan rampung, sosialisasi masif harus dilakukan dengan melibatkan gereja-gerejasebagai sarana edukasi yang efektif.
Mendesak pembentukan tempat penampungan khusus bagi anak-anak dan remaja yang terdampak. Hal ini bertujuan agar pengobatan dapat terkontrol, aman, dan mencegah penularan yang lebih parah di lingkungan keluarga atau masyarakat umum.
Wagub juga mengusulkan agar edukasi bahaya HIV/AIDS dimasukkan ke dalam kurikulum atau program khusus di sekolah, minimal satu jam pelajaran secara rutin.
Wagub Deinas menutup pernyataannya dengan harapan agar semua pihak—pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat—dapat bersatu dan bergerak cepat demi melindungi masa depan Papua Tengah. *** (Vero)




















