KABARPAPUA.CO, Nabire – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah memperkuat komitmen pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sejak usia dini melalui kemitraan strategis dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF). Fokus utama kolaborasi ini adalah pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan literasi dasar yang sensitif terhadap gender, disabilitas, dan inklusi sosial (Gedis).
Langkah ini diresmikan melalui Workshop Pengembangan Peta Jalan Pembelajaran Literasi Dasar dan PAUD Berkualitas Sensitif Gedis di Nabire, Selasa 10 Juni 2025.
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Marten Ukago, menegaskan bahwa pembangunan SDM harus inklusif dan merata.
“Amanah Papua Tengah yang berdaya saing ini kami pertegas sebagai komitmen untuk memberikan hak yang sama bagi semua anak. Tidak boleh ada yang tertinggal—no one left behind,” tegas Gubernur.
Meki Nawipa menyebut bahwa Pemprov telah mendorong pendidikan gratis bagi semua anak dan akan mengambil alih pengelolaan SMA Meepago di Kimi untuk dijadikan sekolah unggulan.
Investasi Jangka Panjang untuk Anak Papua
Gubernur menekankan bahwa kolaborasi dengan UNICEF adalah kunci. Kemitraan ini tidak hanya menyasar pendidikan, tetapi juga sektor kesehatan, gizi, air bersih, sanitasi, dan perlindungan anak.
Dampak nyata dari program UNICEF telah terlihat di sektor numerasi. Data menunjukkan, persentase anak-anak kelas 2 dan 3 SD yang belum bisa membaca turun drastis dari 75% pada 2022 menjadi hanya 25% pada 2023.
“Kami siap mengalokasikan sumber daya yang ada untuk memperluas praktik-praktik baik yang sudah terbukti berhasil. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan Papua Tengah,” kata Gubernur.
Pemprov berharap kemitraan ini dapat diperluas ke seluruh delapan kabupaten di Papua Tengah, menjangkau anak-anak di wilayah pelosok Meepago. ** (Vero)




















