KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Aktivitas pasar modal di Papua terus menunjukan peningkatan yang positif. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga Oktober 2025, jumlah investor pasar modal di wilayah ini telah menembus angka 125.524 Single Investor Identification (SID).
Capaian ini menandai pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sekaligus mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat Papua terhadap pentingnya investasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua, Kresna Aditya Payokwa, dalam acara Media Gathering bersama awak media di Djoeragan Dapoer, Holtekamp, Selasa 2 Desember 2925.
“Antusiasme masyarakat Papua terus meningkat, sejalan dengan perluasan akses informasi dan kegiatan edukasi pasar modal,” ujar Kresna.
Provinsi Papua tercatat sebagai wilayah dengan jumlah investor terbanyak, yakni 40.261 SID, disusul Papua Tengah 18.950 SID dan Papua Barat Daya 18.418 SID. Bahkan provinsi-provinsi baru seperti Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat menunjukkan pertumbuhan yang stabil.
“Penyebaran yang semakin merata menunjukkan bahwa pasar modal kini menjangkau hingga komunitas dan kabupaten, tidak lagi terpusat di kota besar,” jelas Kresna.
Ia menyebut untuk kelompok usia 18–25 tahun mendominasi pertumbuhan investor baru. Dari sisi profesi, pelajar dan pegawai swasta menjadi kontributor utama. Hal ini dinilai sebagai sinyal positif bahwa generasi muda Papua mulai memandang investasi sebagai bagian dari perencanaan masa depan mereka.
“Anak muda kini menjadikan investasi sebagai gaya hidup finansial yang visioner,” aku Kresna.
Tak hanya dari sisi jumlah investor, BEI Papua juga mencatat lonjakan aktivitas edukasi. Sepanjang 2025, telah digelar 474 kegiatan literasi dan inklusi keuangan*, menjangkau lebih dari 219.000 peserta non-SPM dan hampir 18.000 peserta Sekolah Pasar Modal (SPM).

Program-program ini mencakup edukasi di sekolah dan kampus, seminar publik, pelatihan komunitas, hingga aktivasi aplikasi IDX Mobile.
“Capaian ini menjadi bukti komitmen kami untuk menghadirkan pemahaman investasi yang benar, terstruktur, dan mudah diterapkan,” tegas Kresna.
Dengan tren pertumbuhan yang konsisten dan inklusif, pasar modal di Papua diproyeksikan akan terus berkembang. BEI Papua optimistis bahwa semakin banyak masyarakat akan terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi daerah melalui investasi yang cerdas dan berkelanjutan.
“Pasar modal bukan hanya soal angka, tapi tentang membuka peluang dan membangun masa depan Papua yang mandiri secara ekonomi,” Kresna berujar. *** (Imelda)




















