KABARPAPUA.CO, Nabire– Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) menggelar kegiatan strategis bertajuk “Pendampingan Penyusunan Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Tahun 2026”. Kegiatan ini berlangsung di auditorium LPP RRI Nabire, 23–25 Juli 2025.
Plt. Sekretaris Dinkes Provinsi Papua Tengah, Yohanes Tebai menjelaskan upaya ini adalah langkah nyata mendukung visi Gubernur dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata di delapan kabupaten.
Dr. Yohanes Tebai menekankan pentingnya akurasi data untuk mengatasi tantangan keterbatasan dan ketimpangan distribusi tenaga kesehatan.
“Jangan sampai kita kirim mantri ke daerah yang sudah punya mantri, atau turunkan dokter ke tempat yang sudah ada dokter. Tujuan kegiatan ini adalah untuk benar-benar memahami di mana kekurangan itu terjadi,” kata Dr. Tebai.
Proses perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan ini dilakukan menggunakan aplikasi khusus bernama Renboot(Rencana Kebutuhan). Aplikasi ini memungkinkan pemerintah kabupaten untuk menginput data aktual kekurangan tenaga kesehatan di lapangan.
“Lewat aplikasi ini, kita bisa tahu misalnya Paniai butuh perawat, Dogiyai kekurangan bidan, atau Puncak Jaya kurang tenaga laboratorium. Itu semua harus diisi dengan akurat,” jelasnya.
Setelah data kebutuhan tervalidasi, kabupaten didorong segera mengadvokasikan hasilnya kepada bupati. Jika kebutuhan belum terpenuhi di tingkat kabupaten, Provinsi dan bahkan Kementerian Kesehatan siap membantu melalui skema pendanaan yang sesuai.
Langkah strategis ini diharapkan dapat memastikan perencanaan SDM Kesehatan Tahun 2026 di Papua Tengah benar-benar berbasis kebutuhan riil, bukan sekadar asumsi.***( Vero)




















