KABARPAPUA.CO, Purwakarta– Tanah Papua terus mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya, salah satunya pemanfaatan energi air. Sejumlah daerah berpotensi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan energi dari air, di antaranya daerah Amai, Mamberamo Raya dan Kali Digoel.
Assistant Manager Komunikasi dan Manajemen Stakeholder PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWPB) Imam Alhakim menjelaskan dari 372 sistem isolated dan 8 sistem besar yang 190-an diantaranya merupakan pembangkit EBT.

“Bahkan sesuai dengan RUPTL PLN pada 2025 hingga 2034, sebanyak 59 pembangkit menggunakan EBT. Kami berharap pengembangan PLTS seperti PLTS Terapung Cirata dapat dioptimalkan di Papua dengan penyesuaian karakteristik dan kontur alam Papua,” jelas Imam kepada wartawan di sela-sela media visit bersama 19 jurnalis dari Tanah Papua ke PLTS Terapung Cirata, Kamis 20 November 2025.
Plant Manager PLTS Terapung Cirata, Kirjono Mudiarto menyampaikan PLTS Terapung Cirata merupakan pembangkit tenaga surya terbesar di Indonesia, termasuk terbesar di Asia Tenggara, dan ketiga terbesar di dunia.

Foto: Katharina/Kabarpapua.co
PLTS Terapung Cirata memiliki kapasitas 192 MWp dengan total 49 inverter, dan diharapkan model pengembangan tersebut dapat direplikasi di berbagai daerah di Indonesia.
“PLTS terapung Cirata merupakan pembangkit joint venture antara Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat melalui Joint Venture Company PT PMSE yang mana induknya adalah PT PLN (Persero),” katanya.PLTS Terapung Cirata terinterkoneksi dengan sistem Jawa-Madura-Bali dan merupakan sistem kelistrikan terbesar di Indonesia. *** (Katharina)




















