KABARPAPUA.CO, Gome – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Puncak, bersama dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Puncak, Persit Kodim 1717 Puncak, dan Bayangkari Polres Puncak mengadakan program peduli kasih kepada para pengungsi Omukia yang rencananya akan di pulangkan pada pekan depan.
Dalam kegiatan yang bertajuk: “Bakti Sosial dan Pengobatan Gabungan kepada Warga Pengungsi Distrik Omukia” dilaksanakan di Puskesmas Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Senin, 29 September 2025.
Kegiatan ini dibuka Pelaksana Tugas (Plt) Sekertaris Daerah (Sekda) Puncak Nenu Tabuni. Dalam sambutannya, dia mengapresiasi kegiatan bakti sosial dan peduli kasih ini, karena sangat berdampak bagi para pengungsi Omukia.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada ibu Ketua TP-PKK, DWP, Bhayangkari, serta Persit KCK Cabang XXIII Kodim 1717 Puncak, yang telah berkolaborasi bergandengan salurkan bantuan kemanusiaan bagi saudara-saudara kita akibat konflik bersenjata yang terjadi di Puncak, beberapa waktu lalu,” paparnya.
Menurut Nenu, kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa kepedulian dan kebersamaan yang menggambarkan pemerintah daerah bersama seluruh organisasi, maupun instansi yang ada di Kabupaten Puncak, merupakan satu keluarga besar.
“Kita harus sama-sama bahu membahu antara pemerintah daerah dengan instansi vertical maupun aparat keamana, serta masyarakat untuk saling mendukung dalam menjaga dan menciptakan situasi dan juga kondisi di Kabupaten Puncak aman dan damai,” ujar Nenu mengingatkan kembali.

Nenu juga mengatakan, konflik bersenjata yang terjadi di Distrik Omukia, 21-22 Juni 2025 lalu telah meyebabkan banyak keluarga harus meninggalkan rumah dan kampung halamannya. Tapi dengan adanya kegiatan ini, diharapkan menjadi trauma healing juga bagi masyarakat yang terdampak.
“Harapan terbesar masyarakat kami dengarkan adalah keinginan masyarakat untuk kembalinya kedamaian di tanah mereka. Agar dapat pulang, dapat membangun kembali rumah, dapat berkebun, dan menjalani kehidupan secara normal seperti sediakala,” harap Nenu.
Ketua TP PKK Kabupaten Puncak yang diwakili Ketua III TP PKK Kabupaten Puncak, Juliana Murib mengatakan, hidup paling indah adalah ketika bisa memberi tanpa menghitung dan menolong tanpa diminta. Sehingga kegiatan ini untuk menolong warga pengungsi Omukia yang sementara mengungsi ke Distrik Gome.
“Kegiatan bakti sosial ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata dari semangat berbagi, kepedulian, dan gotong royong yang telah diajarkan pendahulu kita dan menjadi nilai luhur bangsa Indonesia,” kata Juliana yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana Puncak.
Juliana juga mengatakan, TP-PKK senantiasa berupaya memberdayakan keluarga agar tercipta keluarga yang sejahtera dan berkualitas. Kegiatan bakti sosial ini adalah salah satu wujud dari komitmen tersebut, yaitu turut serta membangun masyarakat yang lebih peduli, penuh kasih sayang dan sejahtera.

Ketua DWP Puncak Fransiska Fau’ubun Tabuni, dalam sambutanya mengatakan, kegiatan ini tepat pada waktunya, dimana ada kesempatan untuk bertemu dengan para pengunsi yang banyak dari Omukia yang masih berada di Distrik Gome. Sehingga kehadiran TP PKK, DWP dan Bhayangkari serta Persit sedikitnya bisa mengurangi beban dari para pengungsi.
“Dari TP PKK, DWP, Persit, dan Bayangkari, kami menyediakan bahan pokok (bapok) berupa beras, minyak goreng, gula, tepung, kopi, susu, garam. Itu yang bisa kami kumpulkan, kami berbagi kasih dengan mereka para pengungsi,” jelasnya.
Perlu diketahui, Pemkab Puncak beserta forkopimda telah berkomintmen dan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, aparat keamanan dan pemangku kepentingan untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi selama berada di pengungsian. Juga menyediakan prencana pemulangan pengungsi secara bertahap dengan memperhatikan aspek keamanan dan kelayakan tempat tinggal.
Selain itu, tak lupa juga melakukan pendekatan dialog, rekonsiliasi dan kerja sama lintas pihak dengan para tokoh. Sehingga konfik dapat di minimalisir dan juga mendorong program pemulihan sosial dan ekonomi, terutama di bidang pendidikan, kesehatan serta pemberdayaan ekonimo keluarga. ***(Diskominfo Puncak)




















