KABARPAPUA.CO, Jayapura – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan gizi dan mencegah risiko keracunan makanan, Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar pelatihan bagi petugas penjamah makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan relawan SPPG yang telah terbentuk dalam melayani program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jayapura, Papua.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha SPPG Jayapura, Erwin LS. Awom dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan sebagai bagian dari tata kelola penyaluran MBG kepada masyarakat.
Erwin menjelaskan, pelatihan ini bukanlah kegiatan satu kali, melainkan akan dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh proses bisnis dan operasional dapur gizi berjalan sesuai standar.
“Tujuannya agar tidak terjadi keracunan makanan dan semua proses sesuai Standard Operating Procedure (SOP),” ujarnya di Jayapura, Sabtu, 13 September 2025.
Menurutnya saat ini, terdapat 11 dapur MBG yang aktif beroperasi di Kabupaten Jayapura, atas hasil kerja keras berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam program pemenuhan gizi masyarakat.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong akreditasi SPPG yang telah terbentuk, agar dapat meraih penghargaan dari BGN.
Sementara itu, Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah 3 BGN, Enny Indarti, menambahkan, dari 11 dapur MBG yang telah berjalan, kemungkinan akan dibentuk SPPG baru untuk memperluas jangkauan layanan.
Kata Enny pelatihan ini menjadi ajang perkenalan awal bagi para ahli gizi dan relawan untuk memahami proses bisnis di SPPG.
Kegiatan ini juga didukung Kementerian Kesehatan melalui sistem manajemen pembelajaran jarak jauh. Para relawan akan dikoordinir kepala SPPG untuk mendaftarkan akun pembelajaran daring. Sehingga mereka dapat belajar kapan pun dan di mana pun sesuai waktu ditentukan.
Pelatihan ini turut melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta instansi kesehatan lainnya. Harapannya, para relawan SPPG dapat memahami peran MBG tak hanya sebagai upaya meningkatkan angka kecukupan gizi, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan peningkatan literasi gizi masyarakat.
“Garis besar dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada anak dan orang tua tentang pentingnya makan bergizi yang baik dan benar,” tutup Erwin.
Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam membangun sistem pelayanan gizi yang berkelanjutan, terstandarisasi, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat Papua. ***(Imelda)




















