KABARPAPUA.CO, Nabire– Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah Deklarasi Percepatan Eliminasi Malaria se- Provinsi Papua Tengah yang berlangsung di Ballroom Kantor Gubernur, Jumat, 1 Agustus 2025.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Provinsi Papua Tengah, dr.Agus menyampaikan Papua Tengah saat ini menghadapi beban malaria tertinggi di Indonesia, bahkan Asia Tenggara dan 95 persen kasus malaria di Papua Tengah terbanyak dari Kabupaten Mimika.
“Namun, 6 kabupaten yang berada di dataran tinggi Papua Tengah memiliki kasus malaria rendah dan menjadikan peluang besar Papua Tengah untuk eliminasi,” katanya.

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa saat Deklarasi komitmen elminiasi malaria oleh bersama perwakilan bupati 8 kabupaten, forkopimda dan instansi terkait. Foto: Vero/Kabarpapua.co
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dalam sambutannya menyampaikan malaria tidak hanya mengancam kesehatan, namun mampu menghambat masa depan, serta mampu mengancam Sumber Daya Manusia (SDM) di Tanah Papua.
Dia mewajibkan para kepala daerah hingga kepala desa di Provinsi Papua Tengah untuk menjadikan penanggulangan malaria sebagai program prioritas menuju Papua Tengah bebas malaria.
“Kegiatan ini bukan seremonial biasa, namun untuk menyatukan komitmen dalam menangani malaria dan menuju target nasional Tahun 2030. Namun, saya tegaskan bahwa Papua Tengah tidak bisa menunggu hingga 2030, kita harus bergerak dari sekarang,” katanya.
Terdata, 168 ribu kasus malaria di Papua Tengah pada 2024 didominasi oleh malaria tropica, sebanyak 58,6 persen yang kebanyakan dialami oleh ibu hamil sebanyak 2.159 kasus. Lalu, 11,7 persennya menimpa bayi hingga balita dan 19,2 persen terjadi pada pelajar.
Deklarasi ditandai dengan penandatangan pakta komitmen deklarasi elminiasi malaria oleh gubernur, perwakilan bupati 8 kabupaten, forkopimda dan instansi terkait. *** (Vero)




















